Yesterday: Tinggalkan Ketenaran, Memilih Tak Oportunis

Yesterday: Tinggalkan Ketenaran, Memilih Tak Oportunis

APA jadinya dunia tanpa kehadiran The Beatles? Bagaimana juga, jika nama The Beatles tak pernah eksis? Dan hanya Jack Malik satu-satunya manusia di bumi ini yang mengenal lagu-lagu The Beatles. Tak ada Hey Dude, Back to USSR, Let It Be, Eleanor Rigby, Penny Lane, bahkan karya everlast seperti Yesterday pun tak pernah terdengar. 

Sepenggal premis ini dihadirkan di film Yesterday. Tanpa The Beatles, bisa jadi berkah atau anugerah, bisa juga jadi bencana.

Semesta berubah seketika saat Jack Malik yang putus asa, karir musiknya cenderung mandeg, mengalami kecelakaan. Keluar dari rumah sakit, ia nyanyikan lagu Yesterday di depan sahabat dan kekasihnya, Ellie. Mereka memuji syair lagu yang begitu indah dan dalam maknanya. “Wow!”. Hanya seruan itu terdengar. Jack dianggap luar biasa membuat lagu Yesterday. 

Tak seorang pun mengenal The Beatles. Perlahan tapi pasti, makin membingungkan. Jack mulai menyadari ada yang tak beres setelah ia mengalami kecelakaan. Ia cari arsip The Beatles, ia tak menemukan.Bahkan piringan hitam maupun CD The Beatles tak lagi ada di rak koleksinya. Ia googling, ia hanya menemukan sejenis serangga untuk kata ‘Beatles’. 

Perlahan tapi pasti, ketenaran pun diraih Jack Malik melalui lagu-lagu poluler The Beatles. Semakin banyak ia nyanyikan lagu The Beatles, semakin keranjingan mereka terhadap Jack. Nama Jack mendunia. Jadilah Jack Malik bagian dari musisi ‘British Invasion’. Penyanyi sekelas Ed Shereen saja menyerah saat menantang Jack adu cepat bikin lagu bagus. Jack makin ternama, namun hubungannya dengan sang kekasih memburuk. Ellie bahkan memilih putus. 

Terkenal berkat lagu-lagu klasik The Beatles, perlahan tapi pasti juga membuat Jack Malik tak nyaman. Dilematis. Nuraninya menolak popularitasnya. Jack juga bukan lelaki oportunis, ia merasa tak seharusnya ‘mencuri’ atau mengakui lagu-lagu The Beatles sebagai ciptaannya. Sayang, pengumumannya di depan penggemar, tak digubris. Satu-satunya petunjuk lepas dari siksaan batinnya adalah menemui John Lennon. Lennon memilih menyepi. Lennon pula yang memberi pencerahan Jack Malik untuk kembali ke kodratnya.

Ide Yesterday termasuk menarik. Brilian. Secara filmis bagus, meski tak sempurna. Guyonannya kerap bikin senyum sampai ngakak. Lagu-lagu The Beatles bikin penonton ikut bernyanyi, meski tak sedramatis Bohemian Rhapsody. Begitu juga alur penceritaan dan isu cerita, sangat menawan. Yesterday berhasil meraup pendapatan 110 juta USD. Bandingkan bujet produksinya yang hanya 26 juta USD. Jelas memperlihatkan antusias sambutan penonton. Meskipun tak seluar-biasa Bohemian. 

Yesterday memang tak menghasilkan adegan-adegan luar biasa dan mengesankan. Yesterday juga tak tuntas memberi keleluasaan penonton mengikuti lagu-lagu The Beatles, seperti Bohemian. Ia dituturkan lebih ringan dan sederhana. Danny Boyle sepertinya sadar, bahwa menghibur penonton lebih esensi dibanding harus mengeksploitasi tokoh Jack tampil lebih dramatis dan menyek-menyek. Tapi harus disadari pembuat film ini, bahwa terlalu cepat mengakhiri drama petualangan Jack menikmati ketenaran. Dan Boyle memilih tak melambungkan penonton pada titik klimaks tertinggi. Boyle memilih segera mengakhiri ceritanya.

Tak asyik memang, namun cukup menyadarkan penonton akan moral story yang ingin disampaikan kepada penonton Yesterday. Beda dibanding Slumsdog Millionaire.

(Sinemata/ AMI)

Sutradara: Danny Boyle

Pemain:

Himesh Patel (Jack Malik), Lily James (Ellie Appleton), Kate McKinnon (Debra Hammer), Ed Sheeran (prerankan dirinya), Joel Fry (Rocky), Lamorne Morris (Head of Marketing), Sophia Di Martino (Carol), Ellise Chappell (Lucy)

Tags