Bad Boys for Life : Kisah Duo-detektif Menolak Pensiun

Bad Boys for Life : Kisah Duo-detektif Menolak Pensiun

BANYAK fakta menarik dari produksi franchise Bad Boys ini. Mulai dari sekuel pertama hingga ketiga, banyak kejutan saat berbicara soal angka.

Sebut saja hasil box-office, sangat sedikit film sekuel kedua menghasilkan pemasukan lebih besar dibanding dibanding yang seri pertama. Bahkan bisa dua kali lipat. Bad Boys pertama (1995) meraup 141juta USD, sementara sekuel kedua (2003) mengoleksi 280juta USD. Meskipun dari rasio keuntungan, sekuel pertama yang bermodal hanya 19juta USD, berbanding modal 130juta USD buat produksi sekuel kedua.

Tujuhbelas tahun kemudian atau 2020, Bad Boys for Life pun dirilis. Masih disambut gempita oleh penggemarnya. Di minggu pertama sudah meraup 140juta USD, dan masih akan terus mengisi pundi-pundi pembuat film.

Bad Boys for Life dibuat sangat cermat. Tak ada kesan penurunan kualitas dari sisi hiburan. Bahkan boleh dibilang luar biasa menghibur. Aksi dua detektif yang tak juga pensiun –Mike Lowrey dan Marcus Burnett – makin asyik dinikmati. Meski terkadang kecerewetan mereka cukup mengesalkan. Bagusnya, kecerewetan Marcus Burnett tertutupi aksi-aksi menawan dan cerita yang sangat manusiawi dari kedua polisi Miami ini. Tak cuma itu, komedi dan kelucuan yang hadir menjadi ger-geran yang menyegarkan.

Bad Boys for Life setelah tujuhbelas tahun pun berpindah penyutradaraan. Dua sekuel pertama disutradarai Michael Bay, sekuel ketiga beralih ke Adil El Arbi dan Bilall Fallah. Dua anak muda – 31 tahun dan 34 tahun – mampu membayar kepercayaan produser. Keduanya mampu menyegarkan franchise Bad Boys. Tak cuma fresh, Bad Boys juga menarik dalam menghadirkan dramatik film. Keduanya juga efisien dalam mengolah cerita lewat adegan-adegan menarik, dan sangat milenial di aksi-aksi akrobat saat pengejaran di jalanan maupun adegan laga.

Bad Boys for Life dibuka dengan adegan lolosnya tahanan berbahaya Isabela Aretas dari penjara paling ketat di Meksiko. Isabela punya misi, punya dendam, punya ambisi menguasai kartel-kartel di Meksiko. Serta meluaskan pengaruh kelompok-kelompok kejahatan di Miami. Semua dibantu Armando Armas, sang anak yang telah dewasa dan sangat piawai dalam membunuh target.

Korban berjatuhan, mereka adalah para penegak hokum yang memenjarakan Isabel dan membunuh sang suami. Korban terakhir yang harus disisakan dan dibunuh terakhir adalah Mike Lowrey. Armando patuh perintah sang ibu yang juga ratu ilmu hitam. Sampai akhirnya Armando Armas tahu, bahwa Mike Lowrey adalah bapaknya. Rumitlah masalahnya, kartel berhasil dikuasai, Mike Lowrey berhasil dilumpuhkan, tapi emosi tak bisa dibohongi. Bahwa langkah sang ibu ta bisa dibenarkan sepenuhnya.

Ada nasihat layak disampaikan, bahwa keraguan merusak semua rencana. Nah begitu juga jalan kejahatan yang ditempuh Armanda dan Isabela Armas. Mau tahu lengkapnya? Ya datanglah ke bioskop!

(Sinemata/ AMI)

Sutradara:  Adil El Arbi & Bilall Fallah

Pemain: Will Smith (Mike Lowrey), Martin Lawrence (Marcus Burnett), Jacob Scipio (Armando Armas), Vanessa Hudgens (Kelly), Paulo Nunez (Rita), Joe Pantoliano (Howard)

Tags