Talak 3 : Optimis Satu Juta Penonton

Talak 3 : Optimis Satu Juta Penonton

SUKSES pencapaian film Surga Yang Tak Dirindukan menjadi film boX office nomor satu tahun 2015, memberi keberanian pihak MD Entertaiment mencanangkan satu juta penonton untuk film Talak 3 ini. Laudya Cynthia Bella menjadi salah satu nilai jualnya. Selain itu, keberhasilan kerja sama MD dan Hanung Bramantyo menghasilkan film sukses juga sudah terbukti, sejak Ayat-ayat Cinta hingga Habibie & Ainun.

Hanung menyutradarai film Talak 3 juga tak sendiri. Ia didampingi Ismail Basbeth yang berhasil mengantar Dedy Sutomo meraih Piala Citra 2015 lewat film Mencari Hilal. Kerja sama Hanung dan Ismail juga bermula dari film ini.

Hanung lewat Talak 3 berusaha menyajikan sesuatu yang berbeda. Saya turun langsung menangani film dari awal hingga akhir. Saya coba menyuguhkan sesuatu yang baru, segar dan kekinian. Boleh ngebanyol, tapi menggarapnya harus serius. Saya juga tak ingin menyia-nyiakan kepercayaan dari produser yang memberi kepercayaan penuh menuntaskan Talak3," ucap Hanung.

Kehadiran tiga pemain utama Talak 3, Vino G. Bastian, Laudya, dan Reza Rahadian, begitu dinanti penggemarnya. Talak 3 menyatukan ketiganya di satu judul film. Kekuatan tiga pemain dan para pemain pendukung yang memang piawai menghadirkan kelucuan, membuat Hanung berani pasang target satu juta penonton. “"Saya tak muluk-muluk soal target penonton. Tapi untuk film Talak 3, target satu juta penonton sangat pantas," ujar Hanung.

Para Pemain Dengan Dua Sutradara

Bagi Vino, Talak 3 adalah film reuninya dengan Hanung. Mereka bekerja sama dalam film Catatan Akhir Sekolah. "Ini reuni saya dengan Mas Hanung setelah 10 tahun lalu di film Catatan Akhir Sekolah. Talak 3 juga menjadi film pertama saya bermain bersama Bella dan Reza," ujar Vino G Bastian saat ditemui di  pemutaran perdana film Talak 3 di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (28/1)

Suami dari Marsha Timothy ini mengaku tertarik dengan scenario film ini, selain karena ceritanya juga karena sutradaranya. "Ketika ditawari terlibat dengan dua sutradara beda generasi seperti mereka, siapa pun pasti mau," jelas Vino. Sementara Reza Rahadian mengungkapkan kerja dua sutradara di satu filmnya bahwa keduanya memiliki perbedaan sistem bekerja. Hanung lebih menuntut untuk bermain cepat, sementara Ismail bekerja santai. Justru itu tantangannya. "Dua orang sutradara, dua treatment berbeda," ujar aktor 28 tahun ini.

 

Tags