The Revenant : Selamat dari Sekarat Karena Dendam Kesumat

The Revenant : Selamat dari Sekarat Karena Dendam Kesumat

SEJAK di awal film, Revenant sudah memperlihatkan tokoh yang bakal menghadapi liarnya tanah wild west. Wilayah barat Amerika yang dianggap sebagai tanah harapan. Tahun 1820-an wild west menjadi latar cerita para pengumpul bulu hewan yang menjadi komoditas bernilai tinggi.

Uniknya, kalau selama ini daerah barat yang hadir adalah padang tandus, Revenant memperlihatkan guyuran salju sepanjang film. Keliaran wilayah barat diperlihatkan lokasi peristiwa di wilayah Montana, South Dakota. Juga hadirnya suku Indian Ree yang tak pernah melepaskan buruan, juga hewan buas yang setiap saat mampu mengubur mimpi para pionir.   

Hugh Glass menjadi tokoh yang mewakili derita para pionir menghadapi berbagai cobaan kematian. Glass menjadi pemandu perburuan kelompok Kapten Andrew Henry. Perburuan mereka menemui kesulitan, tidak banyak kulit hewan yang mereka kumpulkan. Sebelum memutuskan kembali ke markas, rombongan diserang Indian Ree. Kepala suku Ree kehilangan putrinya, Powaqa yang diculik orang kulit putih.

Sebagian besar pasukan bayaran Henry tewas. Sebagian melarikan diri menggunakan perahu. Glass dan putranya, Hawk yang keturunan Indian Pawnee, selamat. Glass pula yang meminta rombongan meninggalkan perahu dan berjalan menembus gunung dan hutan. Ia yakin Indian Ree akan memburu mereka di sepanjang sungai. Fitzgerald tidak menyukai pilihan Glass.

Perjalanan menembus hutan juga tak mudah, serangan hewan buas, terutama beruang Grizzly kerap terjadi. Glass korbannya. Ia sekarat karena serangan beruang. Glass juga terpaksa ditinggal oleh rombongan. Fitzgerald diminta menjaga Glass. Apabila Glass tewas, Fitzgerald diminta memberi pemakaman yang layak. Kapten Henry memberi tambahan bayaran apabila Fitzgerald melakukan tugasnya dengan baik. Ia ditemani Bridger dan Hawk.

Mulailah derita panjang Glass di tangan Fitzgerald. Pertama, Hawk dibunuh di depan matanya. Demi mengelabui Bridger, ia berbohong bahwa Indian Ree ada di sekitar mereka. Glass harus ditinggal kalau ingin selamat. Di saat Glass sekarat dan tak berdaya, Fitzgerald menguburnya hidup-hidup. Daya hidup Glass membuatnya mampu bertahan, bahkan selamat dari bermacam derita. Kelaparan, tersiksa di padang salju, hanyut di sungai es, diburu Indian Ree, sampai berhadapan dengan pemburu bulu hewan kelompok Perancis. Glass berjuang melawan keamtian demi membalaskan dendamnya terhadap Fitzgerald.

The Revenant sudah mengumpulkan berbagai penghargaan di bermacam festival film. Sebanyak 46 kemenangan dari 134 nomine sudah diberikan berbagai ajang pemberian penghargaan, menjadikan The Revenant sebagai film paling diapresiasi saat ini. Akting Leonardo DiCaprio mampu membuat penonton ikut merasakan derita tiada tara. Siksaan sebagai lelaki sekarat yang bertahan hidup di tengah dinginnya salju dan serangan binatang buas, juga selamat dari kejaran suku Indian, begitu meyakinkan. 

Sutradara Alejandro Gonzales Inaritu menuai banyak pujian. Film-film realita tragisnya kerap menjadi referensi banyak sutradara, tidak terkecuali The Revenant. Karya Inaritu kerap diangap eksklusif, mengingat jarangnya berproduksi. Sebut saja, setelah Amores Peros (2000), lalu 21 Grams (2003), berikutnya Babel (2006) dan Birdman (2014), selalu diapresiasi dan menjadikan film-film Inaritu layak dinanti. Mengingat isu kemanusiaan yang ditawarkannya juga sangatlah kuat.

Termasuk menantikan, seberapa banyak piala Oscar bakal dibawa pulang The Revenant dari 12 nomine yang diberikan juri-juri Academy Awards 2016.

(Sinemata/*)

Pemain: Leonardo DiCaprio (Hugh Glass), Tom Hardy (John Fitzgerald), Dohmnall Gleeson (Kapten Henry), Will Poulter (Bridger), Forrest Goodluck (Hawk), Melaw Nakehk’o (Powaqa)

Sutradara: Alejandro Gonzales Inarritu

Tags