Precious Cargo: Mengelabui Mafia, Mencuri Permata Curian
SEKALI lagi film buruk dibintangi Bruce Willis, judulnya Precious Cargo. Dari sisi skenario maupun cerita sangat lemah, ditambah dialog yang nyaris tidak memiliki kekuatan verbal. Belum lagi adegan yang kerap menjengkelkan untuk dinikmati. Sebutlah kejar-kejaran di atas boat, dalam hujan tembakan, sang jagoan dan mantan kekasihnya, masih bicara relasi cinta amburadul keduanya. Diniatkan sebagai adegan komikal, juga tak mengundang tawa.
Precious Cargo tak jauh beda dibanding film Bruce Willis sebelumnya, Extraction yang lebih buruk lagi. Produser juga masih sama, Emmett/ Furla Films. Bisa jadi rumah produksi ini penghasil B-movie atau mungkin C-movie di Hollywood. Dengan bujet tidak sampai 15 juta USD, sudah menghasilkan film yang terdistribusi ke seluruh dunia dan berharap untung besar. Celakanya, masih banyak pemuja Bruce Willis berharap sang idola masih memainkan peran-peran yang bagus di film.
Precious Cargo juga menjadi bukti bahwa sangatlah banyak film-film independen Hollywood berkualitas di bawah rata-rata. Uniknya lagi, Max Adams – sutradara Precious – sebelumnya bertindak sebagai penulis cerita di film Extraction. Bisa jadi, Precious menjadi usaha Max Adams memperbaiki kegagalan film Willis sebelumnya. Termasuk pemilihan pemain yang sebagian besar merupakan bintang TV atau tak memiliki nama besar. Bruce Willis-lah satu-satunya pemain yang memiliki nilai jual di film ini.
Precious bercerita tentang Jack – lelaki pedagang senjata gelap atau pelaku tindak kejahatan. Ia dibantu Zoe – diperani Ashley Kirk yang juga bermain bersama Willis di film Vice – sebagai snipper yang membereskan klien-klien curang. Jack sebenarnya sudah memilih hidup tenang dan hendak menikahi Jenna, seorang dokter hewan. Kedatangan Karen, merusak semua rencananya. Ia adalah mantan kekasih dan pasangan Jack dalam melakukan tindak kejahatan. Karen dipaksa Eddie melakukan pencurian kotak pembuka brankas permata sitaan CIA.
Jack satu-satunya lelaki yang bisa diharapkan menghadapi Eddie dan mencuri brankas perhiasan. Nyatanya, Karen hanya memanfaatkan Jack untuk menghadapi Eddie. Ia ingin menguasai permata di dalam brankas. Rencana Karen tak berjalan mulus. Eddie – gembong mafia yang tahu menghadapi penjahat kelas teri seperti Karen maupun Jack – malah ingin membunuh keduanya.
Precious Cargo sebagai film laga thriller memiliki banyak kekurangan. Meskipun menikmatinya hanya sebagai film hiburan, rasanya bekal itu saja belum cukup. Setidaknya, harapan penonton bisa menyaksikan aksi laga Willis seperti di film-film Die Hard, Red, Expendapbles, Sin City, Sixth Sense, Pulp Fiction. Nyatanya, Willis nasibnya sama seperti Nicholas Cage yang terus mendapatkan peran di film-film kelas B, alias turun kelas.
(Sinemata/*)
Pemain:
Mark-Paul Gosselaar (Jack), Bruce Willis (Eddie), Claire Forlani (Karen), John Brotherton (Nicholas), Lydia Hull (Jenna), Daniel Bernhardt (Simon), Ashley Kirk (Zoe), Tyler Jon Olson (Lucas), Jenna B. Kelly (Logan)
Sutradara: Max Adams