Skiptrace: Garapan Hollywood Bercita-Rasa China

Skiptrace: Garapan Hollywood Bercita-Rasa China

SKIPTRACE sukses menangguk keuntungan besar setelah dirilis di China daratan. Tak kurang dari 60 juta USD (setara Rp 780 miliar) ditangguk di golden week (empat hari pertama) pemutarannya. Skiptrace memang film yang sangat menghibur. Secara visual juga memanjakan mata pecinta travelling. Daratan Mongolia hadir begitu eksotis. Renny Harlin – sang sutradara – mampu menampilkan budaya lokal menjadi daya pikat film.

Tak hanya menghibur dan secara visual menarik, lawakan yang dihadirkan Jacky Chan dan Johnny Knoxville pun mampu mengocok perut penonton. Cenderung konyol dan slapstick, namun penonton terhibur. Kalaupun muncul kritik, Skiptrace tidak lucu sama sekali, layak dipertanyakan berfungsi tidaknya saraf tawa mereka. Jacky dan Johnny mampu menghadirkan komedi terukur. Bandingkan dengan pasangan Jacky seperti Chris Tucker (Rush Hour) atau Owen Wilson (Shanghai Noon), yang kadang berlebihan menampilkan kekonyolan.

Skiptrace juga tak buruk amat dalam mengelola cerita. Idenya memang tak baru, persis seperti film-film Jacky seperti sekuel Police Story maupun seri Super Cop. Nama tokoh yang disandangnya juga sama, Bennie Chan di Skiptrace. Di Police Story maupun Supercop, ia dipanggil ‘Chan’ juga. Jadinya, ya seperti franchise cerita detektif Chan. Uniknya lagi, petualangan Jacky di Skiptrace membawanya hingga ke wilayah Rusia, Mongolia dan China daratan. Dan semua terangkai menjadi bagian cerita yang menawan. Setidaknya, buat yang tidak suka film aksi laga, bisa menyaksikan visual yang lebih indah dari tayangan kanal Geographic

Kalau pun sedikit mengganggu paling adegan laga yang tidak sebagus film Jacky Chan dulu-dulu. Usia ikut menggerogoti kemampuan laga Jacky yang biasa dilakukan tanpa stand-in. Bisa disaksikan di blooper bagian akhir film.

Skiptrace bercerita tentang detektif Bennie Chan yang merasa bersalah karena tidak mampu menyelamatkan Yung, sekondan di kepolisian (diperankan Eric Tsang Chi-wei). Yung hanya berpesan agar Bennie menjaga putri tunggalnya, Samantha, juga satu jam tangan. Bennie mengenali bos mafia pelaku tewasnya Yung adalah Matador. Bennie bertekad memburu Matador sampai kemana pun.

Alih-alih memburu, Bennie malah menjadi buruan anak buah Matador. Pertemuan Bennie dengan Connor Watts malah membuatnya runyam. Connor yang penjudi, menjadi saksi pembunuhan yang dilakukan Matador. Termasuk ketika Matador menyandera Samantha serta Connor, lalu melarikan mereka ke Rusia. Petualangan Bennie mengejar Matador dari Rusia, Mongolia hingga daratan China, menjadi sajian menarik Skiptrace.

Film aksi laga petualangan ini-lah yang kini menikmati hasi box-office di bioskop seluruh China. Diperkirakan, hasil penjualan Skiptrace finis di angka 125 juta USD (Rp 1,625 triliun). Angka penjualan ini belum termasuk yang dihasilkan wilayah peredaran Amerika Utara dan sebagian besar Asia. Sangat fantastis untuk film yang diperkirakan berbujet 30 juta USD. Angka box-office yang dihasilkan film-film Hollywood di daratan China, semakin meneguhkan sukses penjualan adalah memberi cita rasa China di film-film mereka.

(Sinemata/*)

Pemain:

Jackie Chan (Bennie), Johnny Knoxville (Connor), Fan Bingbing (Samantha), Eric Tsang (Yung), Eve Torres, Winston Chao, Youn Junghoon, Shi Shi, Michael Wong, Jai Day

Sutradara: Renny Harlin

 

Tags