Mechanic – Resurrection: Steretipe Jagoan Pembunuh Bayaran

Mechanic – Resurrection: Steretipe Jagoan Pembunuh Bayaran

ARTHUR Bishop sudah menikmati masa pensiun sebagai pembunuh bayaran. Di Brazil, jati dirinya aman. Namun ketika ada kelompok yang menginginkan kematiannya, Bishop harus bertindak. Pilihannya, melawan atau menyingkir.

Menyingkir dan tinggal di resor sepi di Thailand milik Mae, ternyata juga tak membuatnya tenang. Ia membantu Gina sebelum menjadi korban kekerasan. Kekasih korban tewas di tangan Bishop. Gina ternyata hanya umpan kehadiran Bishop. Gina bersedia memenuhi memancing kemarahan Bishop, karena anak-anak asuhnya di Kamboja terancam diperjual-belikan.

Crain dalang dari semua rencana. Ia ingin memanfaatkan Bishop menyingkirkan tiga pesaing bisnisnya. Bila Bishop menolak, nyawa Gina taruhannya. Juga anak-anak didik Gina di Kamboja. Bishop menyanggupi. Ketiga musuh Crain merupakan para gembong penjahat paling berbahaya dan tak pernah tersentuh hukum. Dua pesaing bisnis Crain berhasil dibunuh. Tinggal satu tersisa, Max Adams.

Bishop menyadari sebenarnya, Crain hanya memanfaatkan kepintarannya membunuh musuh. Ia berpikir apabila berhasil membunuh semua musuh-musuh Crain, belum tentu Bishop mendapatkan kembali Gina. Bishop berhasil masuk ke sarang Max Adams. Ia tak membunuhnya, tapi menawarkan kerja sama menyingkirkan Crain. Bishop juga waspada, berhasil menyingkirkan Crain pun belum tentu Max Adams tak membunuhnya.

Mechanic – Resurrection merupakan sekuel kedua dari franchise Arthur Bishop sang pembunuh bayaran. Sekuel pertama disutradarai Simon West, sukses sebagai film box office. Sosok Arthur Bishop begitu disuka penonton. Itu sebabnya, sekuel kedua diproduksi dengan harapan sama, bahwa kembalinya Arthur Bishop juga menuai sukses penjualan. Dengan menampilkan sosok pembunuh bayaran yang sudah insyaf juga harapannya, Bishop bisa diposisikan sebagai jagoan baik-baik. Nyatanya, Mechanic – Resurrection lambat dalam meraih box office.

Aksi Jason Statham sebagai Arthur Bishop pun stereotipe seperti film-filmnya kebanyakan. Sebut saja Killer Elite, Safe, Homefront, Parker, atau film-film seperti franchise Transporter, Crank. Selalu memperlihatkan sisi kalem dari seorang jagoan, kemudian brutal ketika terusik, dan menghabisi musuh tanpa ampun. Stereotipe tokoh yang sama untuk Arthur Bishop. Gaya bicara yang lembut, tapi gebukannya bikin musuh-musuhnya semaput. 

Justru ramuan cerita seperti itulah menjadikan Jason Statham sukses sebagai aktor laga.

Tidak perlu juga menganalisis plot cerita yang memang buruk, atau aksi-aksi ekstrem yang kadang tidak masuk di akal. Termasuk bagaimana menghabisi satu peleton musuh yang seolah tak pernah habis. Tidak usah dimasalahkan juga, sebegitu cepat sang jagoan berpindah lokasi dan selalu tersedia senjata dari beragam jenis.  Jason Statham identik dengan film menghibur. Nikmati saja aksinya bersama pop-corn di tangan, ditanggung lupa film apa yang baru saja Anda tonton!     

(Sinemata/*)

Pemain:

Jason Statham (Bishop), Jessica Alba (Gina), Tommy Lee Jones (Adams), Sam Hazeldine (Crain), Michelle Yeoh (Mae)

Sutradara: Dennis Gansel

Tags