SCREEN Anarchy – portal berita film berbasis di Kanada – mengungkapkan pujiannya, “Bangunan cerita yang sangat emosional diperlihatkan Iko Uwais dan Chelsea Islan.” Chelsea Islan dianggap berhasil menjadikan film Headshot terasa lebih manusiawi dengan kehadiran sosok Ailin, dokter muda yang diperankan Chelsea Islan.

Berkah pujian saat acara World Premiere di Toronto International Film Festival (TIFF) 2016 juga ditulis Film Combat Syndicate, “Chelsea Islan menjadikan Headshot nampak menawan dan manusiawi di antara banyaknya adegan laga.”

“Saya bersyukur bisa berada di tengah-tengah penonton yang sangat antusias hadir di pemutaran perdana film Headshot. Apalagi ketika standing ovation yang diperlihatkan usai menyaksikan film. Ini pengalaman tak terlupakan dalam karir film saya,” ucap Chelsea setelah acara tanya-jawab bersama media dan penonton. Apalagi apresiasi atas perannya diperlihatkan media-media seperti LA Times, Indiewire, The Hollywood News, Collider, Slash Film yang mewawancari dan melakukan pemotretan pemain-pemain Headshot esok harinya.

Dan yang mengejutkan tentu saja, pujian yang dilontarkan secara langsung Marc Foster. Mereka bertemu di hari ketiga acara TIFF. Marc adalah salah satu sutradara franchise James Bond, Quantum of Solace, Stranger than Fiction, Kite Runner, Finding Neverland, Monster Ball, Stay. Terakhir karya Marc Foster sebagai produser-sutradara di film World War Z. Ia puji langsung intelektualitas akting Chelsea di film Headshot.

Festival seperti TIFF selalu membuka kesempatan bagi pemain-pemain Indonesia untuk go-internasional. Iko Uwais sudah menikmatinya. Joe Taslim bahkan sudah punya agen di Hollywood untuk permintaan peran film. Julie Estelle juga sudah dinobatkan Screen Anarchy sebagai ‘femme fetale in international action cinema’. Apakah Chelsea Islan bakal menyusul goes-international usai pertemuannya dengan Marc Foster dan media-media asing? Semoga!

Tags