Festival Film Indonesia (FFI) 2016: Festive dan Partisipatif Sudah Terpenuhi sebagai Festival

Festival Film Indonesia (FFI) 2016: Festive dan Partisipatif Sudah Terpenuhi sebagai Festival

TEATER Besar, Taman Ismail Marzuki menjadi lokasi puncak acara Festival Film Indonesia (FFI) 2016. Acara yang berlangsung Minggu (6/11) juga menjadi saksi keunggulan film Athirah dibanding Rudy Habibie. Keduanya dinominasikan di 10 kategori festival. Athirah membawa pulang enam penghargaan, sementara Habibie tak satu pun kategori meraih Citra.

Dua peristiwa penting layak dicatat di pagelaran festival yang dikemas Jay Subiyakto tahun ini. Pertama raihan prestasi Reza Rahadian yang meraih Piala Citra keempatnya melalui film My Stupid Boss sebagai Pemeran Utama Terbaik. Berikutnya adalah Christine Hakim yang mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award, atau penghargaan atas pengabdian di dunia peran.

Namun tak kalah menariknya adalah penghargaan yang diraih duo Mira Lesmana-Riri Reza. Secara keseluruhan rumah produksi MiLes, membawa pulang delapan Piala Citra. Tambahan dua penghargaan diraih melalui film Ada Apa dengan Cinta? 2.

Secara keseluruhan kemasan FFI 2016 sangatlah menarik. Rangkaian acara seperti Red Carpet hingga guyonan yang dilakukan pembawa acara Panji Pragiwaksono dan Ernest Prakosa, menjadikan suasana tahunan insan perfilman Indonesia lebih cair. Sayang kemeriahan acara festival terdegradasi saat ditayangkan live tunda di layar RCTI. Pemotongan segmen acara, juga guyonan panggung host acara tak muncul. Ini yang membuat sebagian besar panitia FFI 2016 tak puas.

Catatan menarik lain dari FFI 2016 adalah ciri penting sebuah festival, sisi festive sebagai sebuah perayaan tercapai. Begitu juga sisi partisipatif dari stake holder insan perfilman Indonesia. Apabila kondisi dan iklim keguyuban ini bisa dipertahankan, banyak pelaku perfilman berharap mampu memberi dampak terhadap kualitas produksi film Indonesia. Semoga!

 

Berikut daftar peraih 21 kategori penghargaan FFI 2016:

PENATA ARTISTIK TERBAIK: ATHIRAH – Eros Eflin

PENATA BUSANA TERBAIK: ATHIRAH – Chitra Subyakto

PENATA EFEK VISUAL TERBAIK: HEADSHOT – Andi Novianto

PENATA SUARA TERBAIK: HEADSHOT – Fajar Yuskemal, Aria Prayogi, M. Ichsan Rachmaditta

SUTRADARA TERBAIK: ATHIRAH – Riri Rez

PENYUNTING GAMBAR TERBAIK: MY STUPID BOSS – Wawan I. Wibowo

LAGU TEMA TERBAIK: ADA APA DENGAN CINTA? 2 – Ratusan Purnama

PENATA MUSIK TERBAIK: ADA APA DENGAN CINTA? 2 – Anto Hoed & Melly Goeslaw

SINEMATOGRAFI TERBAIK: SALAWAKU – Faozan Rizal

PENULIS SKENARIO ADAPTASI TERBAIK: ATHIRAH – Salman Aristo, Riri Riza

PENULIS SKENARIO ASLI TERBAIK: AISYAH BIARKAN KAMI BERSAUDARA – Jujur Prananto

PEMERAN ANAK TERBAIK: SALAWAKU – Elko Kastanya

PEMERAN PENDUKUNG WANITA TERBAIK: SALAWAKU – Raihaanun

PEMERAN PENDUKUNG PRIA TERBAIK: MY STUPID BOSS – Alex Abbad

PEMERAN UTAMA WANITA TERBAIK: ATHIRAH – Cut Mini

PEMERAN UTAMA PRIA TERBAIK: MY STUPID BOSS – Reza Rahardian

FILM TERBAIK: ATHIRAH

 

Kategori Film Non-bioskop

FILM PENDEK TERBAIK: PRENJAK

FILM ANIMASI TERBAIK: SURAT UNTUK JAKARTA

FILM DOKUMENTER PANJANG TERBAIK: GESANG SANG MAESTRO KERONCONG

FILM DOKUMENTER PENDEK TERBAIK: MAMA AMAMAPARE

Tags