Patriots Day: Lawan Kebencian, Teror dan Intoleran dengan Cinta
SUNGGUH emosional menyaksikan ratusan orang terluka dan tiga orang tewas saat terjadi ledakan bom. Ulah pecundang yang mengatasnamakan agama seperti dilakukan dua bersaudara Dzhokhar Tsarnaev dan Tamerlan Tsarnaev, selalu menimbulkan kemarahan.
“Menghadapi kebencian, dendam, teror, intoleran adalah dengan cinta. Bukan membalasnya.” Begitu pesan yang ingin disampaikan film Patriots Day. Film berlatar peristiwa pemboman di saat berlangsungnya lomba lari maraton Boston tahun 2013 tentunya masih diingat banyak orang. Dua pemuda Checnya, meledakkan dua bom di tengah keramaian penonton di garis finis. Disengaja agar menimbulkan korban besar, juga dilatari pemikiran kacau. Di antaranya adalah bahwa tragedy 911 adalah rekaan pemerintah Amerika sendiri, bukan dilakukan teroris.
Patriots Day menjadi layak ditonton selain memang menarik sebagai film drama tragedi kemanusiaan, juga sangat lekat dengan isu kekinian tentang intoleransi dan kebencian. Lagi-lagi agama dijadikan alasan bertindak brutal dan menyingkirkan nilai-nilai kemanusiaan. Tiada cara lain mewalannya, kecuali dengan cinta!
Detektif polisi Tommy Saunders menjalani skorsing. Ia harus berpakaian dinas polisi dan ditugaskan menjaga keamanan di garis finis lomba Maraton Boston. Di saat bertugas itulah, dua ledakan besar memakan korban ratusan jiwa terluka, dan tiga orang meninggal. Satu di antaranya adalah bocah delapan tahun.
FBI menurunkan Richard Lauries sebagai pimpinan penyelidikan kasus ini. Tommy Saunders sebagai detektif yang sangat mengenal wilayah kota Boston pun membantu mengenali rekaman kamera dan turun ke lapangan. Seluruh data rekaman memperlihatkan kejahatan yang dilakukan Tsarnaev bersaudara. Berkat kerja keras, petugas keamanan juga membongkar rencana pemboman New York.
Tamerlan berhasil disergap, tapi akhirnya tewas setelah ditabrak mobil adiknya sendiri. Sementara Dzhokhar tertangkap dalam penyergapan. Selain kedua pelaku teror, polisi juga menangkap tiga kawan sekolah Dzhokhar yang menghalangi penyelidikan polisi.
Di akhir cerita dijelaskan bahwa Dzhokhar dijatuhi hukuman mati, namun saat ini ia masih menunggu eksekusi mati tersebut. Ulah pengecut Tsarnaev bersaudara telah menimbulkan korban traumatik yang jumlahnya ratusan. Belum lagi gelombang anti-Islam pun menguat. Patriots Day menjadi menarik dengan pesan yang diucapkan Tommy Saunders, bahwa pembalasan atau tindakan resiprokal tidak akan membawa hasil, justru akan memicu dendam berkepanjangan. Cinta adalah jawaban atas tindakan tak berperikemanusiaan, intoleran, kebencian, maupun teror.
Patriots Day sangat menarik dalam bertutur dan menaikkan tensi klimaks cerita. Film ini juga terlihat sangat manusiawi dalam menggambarkan polisi maupun petugas keamanan. Bahwa mereka juga ketakutan menghadapi teroris, mereka juga bukan manusia super yang mudah meringkus penjahat, bahkan ‘kebodohan’ polisi pun terlihat masuk akal.
Patriots Day menjadi film kerja sama ketiga Mark Whalberg dan Peter Berg. Dua lainnya adalah Lone Survivor dan Deepwater Horizon. Sangat menarik, dua film itu juga masuk jajaran box office. Namun Patriots Day yang terbilang menarik dan menghibur, terseok dalam mengumpulkan pemasukan.
(Sinemata/*)
Sutradara: Peter Berg
Pemain:
Mark Wahlberg (Tommy Saunders), John Goodman (Ed Davis), J. K. Simmons (Sersan Polisi Jeffrey Pugliese), Vincent Curatola (Walikota Thomas Menino), Michelle Monaghan (istri Tommy, Carol), Kevin Bacon (Richard DesLauriers), Alex Wolff (Dzhokhar Tsarnaev), Themo Melikidze (Tamerlan Tsarnaev)