XXX – The Return of Xander Cage: Yeah, So Bad It’s Good!
FILM buruk yang dinanti untuk menyebut XXX – The Return of Xander Cage. Film Xander tidak memiliki kekuatan cerita yang memikat, penyutradaraan apa adanya – bahkan mungkin tak pakai skrip untuk mengarahkan pemain di film ini. Hasilnya tentu saja penampilan buruk para pemain yang tak butuh karakternya tampil begitu kuat. Aksi laga yang diperkirakan bakal tampil ekstrem, malah berkesan kuno dan menggelikan.
Xander Cage memang ditunggu, tapi yang ditunggu memang film buruk. Dan pemain sampai sutradara merasa puas dengan semua yang mereka pertontonkan selama 107 menit.
Bisa jadi, cerita dan skenario Xander digarap asal-asalan. Cerita tentang perebutan kotak Pandora yang bisa mengambil alih satelit dan menjatuhkan ke bumi, seakan mendaur-ulang petualangan James Bond. Seakan klise juga menghidupkan jagoan yang mengelabui kematiannya dan beraksi kembali. Bahkan untuk cerita tentang Xander yang mengumpulkan bala bantuan sebelum menggempur lawan. Ini juga cerita lumrah dengan ensembel jagoan dan pemain bejibun.
Rasanya seperti menyia-nyiakan bakat bagus menampilkan Deepika Padukone dengan akting seperti di film Xander ini. Padahal di India, ia sudah borong banyak penghargaan di berbagai festival. Yang pernah menyaksikan film-film seperti Om Shanti Om, Cocktail, Happy New Year, Bajirao Mastani, Piku, Love Aaj Kal, tentu menyayangkan akting Deepika di film ini.
Selain Deepika, pembuat Xander juga mengajak pemain-pemain terbaik di negeri-negeri dengan tradisi film, seperti India. Mereka menggunakan Tony Jaa untuk menarik penonton Thailand. Menggunakan Donnie Yen untuk memikat penonton China daratan, Hong Kong dan Taiwan yang mampu meraup sepertiga hasil box office. Dan yang bikin tersenyum tentunya hadirnya Neymar Jr sebagai cameo pemain sepakbola dan ditawari Augustus Gibbons sebagai agen XXX bentukannya. Neymar tentu saja menjadi daya pikat penonton di Brasil.
Xander bercerita tentang munculnya agen rahasia yang memang jago olahraga ekstrem, si Xander Cage. Cage dikisahkan telah tewas 15 tahun lalu. Cage muncul setelah dipancing kehadirannya oleh CIA. Ia dipaksa CIA memburu pencuri Pandora’s box. Kotak Pandora bisa mengambil alih kendali 33 ribu satelit di ruang angkasa. Satelit-satelit itu bisa menjadi bom mematikan, termasuk satelit yang menjadi penyebab kematian Augustus Gibbons.
Xander Cage mau membantu Jane Marke, agen CIA, demi membalaskan kematian Gibbons. Tersangka utama Xiang, Serena Unger dan Talon melarikan kotak Pandora ke Filipina. Xander pun menyerbu markas Xiang.
Xiang ternyata juga agen XXX rekrutan Gibbons. Xiang memang diminta Gibbons melenyapkan kotak Pandora agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Perseteruan makin ramai setelah diketahui pengendali satelit di tangan Xiang hanya purwa-rupa atau prototipe saja. Ada tokoh lain yang menguasai alat pengendali satelit. Makin runyam, Jane Marke ternyata agenda lain.
Adegan laga Xander memang seru dan muncul sepanjang film. Penonton merasa terhibur dan tak perlu mempermasalahkan apakah adegan laga itu sudah usang atau hasil daur ulang. Intinya, mereka butuh tontonan seru-seruan seperti The Return of Xander Cage ini, meskipun dicemooh sebagai film buruk. Ya, ‘so bad it’s good-lah, film buruk yang menyenangkan untuk ditonton!
(Sinemata/*)
Sutradara: DJ Carusso
Pemain: Vin Diesel (Xander), Deepika Padukone (Serena Unger), Donnie Yen (Xiang), Kris Wu (Nick), Ruby Rose (Adelle Wolf), Tony Jaa (Talon), Nina Dobrev (Becky Clearidge), Toni Collette (Jane Marke)