DANUR: Yuk! Teriak Berjamaah Menantikan Hantu Tanpa Bau
MENYEBUT kata danur seakan tak memiliki bobot arti yang mengerikan. Atau setidaknya bikin takut yang mendengar. Tapi kalau diterjemahkan kata danur yang berarti bau busuk cairan tubuh dari mayat, barulah bikin merinding.
Film terbaru Awi Suryadi berjudul Danur ini merupakan film horor misteri. Lumayan bikin mencekam. Awi berhasil membawa suasana menegangkan ke dalam filmnya. Bahkan sejak film bermula. Selain rapi dalam penggarapan alur cerita, Awi sepertinya sudah belajar banyak menyeret rasa takut penontonnya. Memang tidak sekelas James Wan – karena beberapa komentar menyebut Danur tidak jauh dari garapan Wan – tapi setidaknya, Danur cukup menawarkan ketegangan.
Secara filmis juga tidak bisa dibandingkan dengan horor-horor Hollywood, tapi dari tata cahaya, tata kamera, hingga cerita, Danur seakan mengembalikan keberhasilanm film-film horor urband legend. Sebut saja era film-film horor seperti Jelangkung atau Kuntilanak. Kurang lebihnya horor tontonan anak-anak kota. Bukan horor yang sekadar mengagetkan dan berjudul serba-aneh (cenderung melecehkan si setan itu sendiri, #ae).
Danur bercerita tentang Risa yang sejak kecil sudah bisa menyaksikan hantu atau setan. Karena selalu ditinggal ibunya bekerja dan bapaknya di luar negeri, Risa memilih berteman dengan tiga hantu anak-anak. Ajakan tiga hantu ke dunia mereka menyadarkan Risa, bahwa ia bisa terbunuh. Seorang dukun bahkan membuka mata batin Risa, bahwa setan memang mengerikan.
Risa dewasa harus merawat sang nenek bersama adik dan sepupunya. Pengalaman lamanya berulang. Ia kedatangan perempuan yang mengaku ditugaskan menjaga sang nenek. Asih nama perempuan itu sebenarnya ingin mengajak adik Risa ke dunianya. Teror hantu Asih ini yang harus dihadapi Risa. Ia harus menyelamatkan adiknya.
Sekilas memang cerita Danur mirip film-film garapan James Wan, terutama Insidious. Hanya saja, sejak era Kuntilanak tahun 2006 hingga Danur saat ini, penampakan hantu kerap menggelikan. Kalau dulu Kuntilanak setelah keluar dari media kaca lalu berjoget a la kecak dance (#aneh), hantu Danur pun sama. Pecahlah tawa penonton di bagian ini.
Namun menyaksikan remaja-remaja berbondong-bondong, berkelompok-kelompok memenuhi bioskop, barangkali Danur memang mampu memenuhi unsur hiburan untuk mereka. Danur juga memenuhi selera rasa ketakutan mereka. Mungkin juga terpenuhi ekstase mereka, berteriak rame-rame dalam bioskop.
Tapi sedikit balik lagi ke esensi judul Danur yang artinya bau cairan yang keluar dari tubuh mayat. Kok di film ini tidak terjelaskan. Berasumsi bahwa bau cairan menandakan kehadiran sang mayat atau hantu, tidak akan ditemui di film berdurasi 80 menit ini. Lalu apa penjelasan judul Danur dengan teror hantu Asih? Ya anggap saja, bau cairan mayat tercium saat Asih muncul. Hanya saja penonton memang tak bisa membauinya. Gitu saja kok repot!
(Sinemata/ *)
Sutradara: Awi Suryadi
Pemain: Prilly Latuconsina, Inggrid Widjanarko, Syareefa Danish, Kinaryosih