The Autopsy of Jane Doe: Teror yang Merusak Akal Sehat

The Autopsy of Jane Doe: Teror yang Merusak Akal Sehat

SEBAIKNYA jangan baca review film atau sinopsis yang bikin spoiler. Semua itu akan mengurangi rasa mencekam film The Autopsy of Jane Doe. Apa asyiknya nonton Jane Doe bila sudah baca review apalagi sinopsis film. Mending, beli tiketnya, duduk manis dan nikmati teror mencekam film ini. 

Melihat poster film, siapa juga mengira Jane Doe menjadi film misteri horor thriller. Ia tak bercerita tentang dunia otopsi, bedah mayat dan cari penyebab kematian korban bak serial Crime Scent Investigation (CSI). Jane Doe mampu menyergap rasa takut penontonnya secara intens setelah misteri kematian mayat tak dikenal mulai membuka satu demi satu misterinya.

Jane Doe makin menarik justru karena ia mampu merusak logika para pengungkap misteri penyebab kematian. Untuk ahli otopsi yang tahunan membedah mayat seperti Tommy Tilden pun harus kehilangan akal sehatnya, bahwa mayat yang dihadapi justru menyamarkan kematian dan mampu bangkit kembali. Mayat yang seharusnya dianalisis penyebab kematiannya, malah meneror Tommy dan putranya – Austin Tilden. Keduanya bahkan dihadapkan pada kenyataan bahwa mayat dihadapan mereka menyimpan misteri teror yang malah mengancam keselamatan mereka.

Jane Doe – atau sosok mayat perempuan tak diketahui identitasnya – baru dikirim Sherif Burke ke rumah otopsi Tommy. Sebelumnya, tiga mayat juga telah dikirim untuk diotopsi dan untuk sementara sudah diketahui penyebab kematiannya. Hanya mayat Jane Doe ini yang menyimpan misteri kematian. Sementara Burke harus mendapatkan hasil otopsi besok pagi. Tommy janji akan mengirimkan laporannya.

Austin yang mulanya sudah janjian dengan kekasihnya, Emma, untuk nonton film, membatalkan rencananya. Ia tidak tega ayahnya bekerja sendirian.

Austin menemukan sejumlah kejanggalan penyebab kematian Jane Doe. Mulai dari pergelangan kaki dan tangan yang patah, tapi tidak menimbulkan luka luar. Lidah korban yang terpotong hingga temuan kain di dalam usus Jane Doe. Untuk sementara, Tommy dan Austin menyimpulkan kematian Jane Doe karena ritual pengorbanan.

Nyatanya, semakin banyak bukti-bukti kematian (cause of death) ditemukan, semakin besar teror yang dihadapi Tommy dan Austin. Dunia supranatural atau dunia gaib yang tidak pernah masuk itungan logika ahli otopsi atau ahli bedah mayat, nyatanya harus diterima dan dihadapi. Teror Jane Doe tak berhenti hanya dengan menyingkap temuan-temuan gaib. Tommy dan Austin pun bertekad membongkar teror yang mereka hadapi. Mampukah?

The Autopsy of Jane Doe diakui cukup berhasil menyergap rasa takut penontonya. Tidak banyak sosok hantu muncul, teror Jane Doe justru hanya lewat larik-larik misteri yang terungkap. Ini yang menyebabkan penonton merasa terteror oleh rasa ingin tahu. Penonton juga ikut merasakan sepinya ruang-ruang kosong di bawah tanah -- tempat kerja Tommy dan Austin – yang tentu saja menjadikan tiap scene Jane Doe makin mencekam.       

(Sinemata/ *)

Sutradara: Andre Ovredal

Pemain: Emile Hirsch (Austin Tilden), Brian Cox (Tommy Tilden), Ophelia Lovibond (Emma), Michael McElhatton (Sheriff Sheldon Burke), Olwen Kelly (Jane Doe)

 

Tags