Alien Covenant: Android yang Melawan Penciptanya
PROMOETHEUS (2012) memang betul jadi episode awal film Alien Covenant. Mengingat benang merah cerita penjelajahan DR Elizabeth Shaw hadir di Alien Covenant. Tapi apakah Prometheus dan Alien Covenant, sekuelnya berlanjut ke film Alien (1979)?
Sudahlah, gak usah diambil pusing, nikmati saja misteri fiksi ilmiah Alien Covenant ini terlebih dahulu. Covenant juga sekaligus dianggap sebagai koreksi cerita salah arah dari Prometheus. Prometheus terlalu banyak bicara soal filosofi penciptaan. Termasuk eksistensi manusia. Ridley Sctott lupa bahwa penonton dalam gedung bioskop butuh aksi manusia menghadapi Alien. Bahwa aksi heroik pahlawan perempuan ciptaan Ridley Scott seperti Ellen Ripley (Sigourney Weaver), dinantikan hadir lewat Prometheus. Dan hanya diending film saja, penonton menikmati kehadiran Alien.
Alien Covenant mencoba mengoreksi nilai hiburan Prometheus. meskipun Ridley Scott ingin cerita yang lebih berbobot. Setidaknya, karya filmnya mampu berbicara tentang masa depan. Bahwa Alien Covenant menjadi film penjelajahan manusia mencari kehidupan masa depan. Sudah banyak tema seperti ini, namun menjadikan cerita Covenant lebih manusiawi memang diinginkan tim Ridley Scott.
Begitu juga soal kecerdasan buatan yang menjadi isu saat ini. Modernitas diperlihatkan melalui penciptaan android yang makin sempurna, apakah memberi manfaat atau malah berbalik menghancurkan penciptanya, itu juga pertanyaan filosofis yang ingin dihadirkan dalam Covenant. Ridley Scott sudah memperlihatkan keberpihakannya. Bahwa kecerdasan artifisial bakal menjadi ancaman manusia itu sendiri. Isu ini sebenarnya juga tidak baru.
Alien Covenant bercerita tentang perjalanan pesawat ruang angkasa yang akan menuju koloni baru yang disebut Origae-6. Di dalam pesawat, sudah ada 2000 embrio yang nantinya menjadi bakal manusia ketika pesawat mencapai Origae. Nyatanya di tengah perjalanan pesawat menghadapi badai angkasa yang memaksa awak pesawat dibangunkan. Walter, sang android, pun mengikuti prosedur komputer yang disebut Mother.
Pesawat kehilangan sang kapten, maka ditunjuklah Oram sebagai kapten kapal. Meskipun Oram sendiri tidak yakin ia mampu membawa pesawat hingga tujuan. Di tengah perjalanan, pesawat menerima pesan misterius. Oram memutuskan mengarahkan pesawat ke planet yang benar-benar mirip bumi. Konsekuensinya, pesawat akan tertunda sekian puluh tahun lagi untuk mengarahkan ke Origae-6.
Awak Covenant berhasil mencapai planet yang kerap diserang badai hebat. Planet mirip bumi ini juga tidak ramah bagi pendatang. Teror alien pun mulai. Beruntung robot android bernama David menyelamatkan mereka. Kehadiran David berarti semakin dekat menguak misteri hilangnya misi promotheus dan hilangnya DE Elizabeth Shaw. Teror kematian pun dihadapi seluruh awak pesawat. Tidak terkecuali muatan 2000 embrio manusia bumi. Berhasilkan diselamatkan?
Alien Covenant menjadi menarik, ternyata penjelajahan dunia baru tak mudah. Begitu banyak masalah. Bahkan Ridley Scott memilih ending cerita tidak seperti film kebanyakan. Seperti apa ending Alien Covenant, rasanya diserahkan kepada penonton. Kalau pun penonton tak bisa menjawab, biarlah Ridley Scott yang menjawabnya sendiri. Tentunya dengan menawarkan sekuel atau lanjutan Alien Covenant.
(Sinemata/*)
Sutradara: Ridley Scott
Pemain: Michael Fassbender (David / Walter), Katherine Waterston (Daniels), Billy Crudup (Oram), Danny McBride (Tennessee), Demián Bichir (Lope), Carmen Ejogo (Karine)