Sweet 20: Menikmati Masa Lalu Lewat Takdir Kemudaan
SWEET 20 merupakan adaptasi dari The Granny produksi CJ Entertainment Korea tahun 2014. Keberhasilan The Granny meraih box office hingga 51,7 juta USD, membuat CJ memproduksi dalam berbagai versi di beberapa negara, di antaranya adalah Thailand, Vietnam, China, Jepang dan terakhir versi Indonesia.
Di Indonesia CJ bekerja sama dengan Starvision sebagai rumah produksi lokal. Skenario diserahkan Upi, sutradara My Stupid Boss, dan penyutradaraan diserahkan kepada Ody C Harahap. Judul pengganti The Granny dipilih Sweet 20. Beberapa muatan lokal seperti menghadirkan atmosfer Lebaran, hadirnya kelompok orkes dangdut, termasuk kelompok uzur yang menari zafin, dihadirkan. Ini merupakan usaha pembuat Sweet 20 agar bercita rasa lokal.
Namun bagi yang sudah menyaksikan The Granny (Korea), sebenarnya tidak terlalu sulit menjadikan Sweet 20 sebagai film box office. Memang ada gap budaya, masalah bahasa, beda pemahaman kelucuan. Namun secara keseluruhan, menerjemahkan sesama kultur Asia, jelas lebih mudah. Perhatikan saja plot utama film versi aslinya, atau yang diadaptasi dalam versi Thailand, Vietnam atau China, nyaris sama. Dan tak membutuhkan perubahan mendasar dari plot cerita utama, termasuk unsur pendukung seperti karakter, nuansa cerita, sampai latar cerita, semua dibuat nyaris mirip satu sama lain.
Sweet 20 bercerita tentang tiga jompo Fatma, Hamzah dan Rahayu. Mereka saling punya love interest masa lalu. Dulu Hamzah menjadi rebutan dua perempuan itu. Kini, ketiganya sudah memiliki keluarga sendiri. Hamzah menduda dan tinggal bersama putri semata wayangnya, Bunga yang kesulitan dapat jodoh. Rahayu yang masih cantik, selalu iri dengan kedekatan Hamzah dan Fatma. Rahayu yang janda ditinggal anaknya menetap di Amerika.
Sementara Fatma tinggal bersama anak lelakinya, Aditya. Juga Salma, sang menantu yang jadi korban kecerewetan Fatma. Fatma juga lebih menyukai cucu lelakinya, Juna, dibanding Luna sang cucu perempuan. Semua berubah ketika Fatma ingin berfoto agar dikenang oleh keluarga bila kelak meninggal. Keajaiban foto studio mengubah kehidupan Fatma, juga keluarga, kerabat dan orang-orang terdekatnya. Fatma berubah, usianya didiskon 50 tahun. Ia kembali menjadi gadis berusia 20 tahun.
Takdir Fatma menjalani kehidupan usia 20 tahun merusak takdir kehidupan orang-orang sekitarnya. Apalagi takdir itu berkaitan dengan penampilan fisik perempuan usia 20 tahun yang seksi dan menawan. Apalagi pemeran Fatma berusia 20 tahun adalah pemain jelita nan adorable, Tatjana Saphira. Makin menawan saja karakter Fatma selama tiga perempat film Sweet 20.
Wajar bila Sweet 20 juga sukses sebagai film Lebaran. Sampai hari kedelapan, Sweet 20 sudah mengumpulkan 550 ribu penonton. Meskipun jauh dibanding perolehan Jailngkung yang mencapai 1,4 juta penonton, namun drama komedi Sweet 20 cukup menghibur penonton di minggu-minggu Lebaran ini.
(Sinemata/*)