Dunkirk: Awal Kemenangan adalah Kekalahan
Atmosfer, teror, upaya dan kegagalan. Empat kata yang pas menggambarkan film Dunkirk. Sangat menarik menyaksikan film perang berlatar sejarah karya Christopher Nolan ini. Dunkirk bukan berkisah tentang glorifikasi, kemenangan maupun kepahlawanan. Bahkan nyaris tidak ada hero yang ditonjolkan. Kecuali tokoh Farrier yang diperankan Tom Hardy yang berhasil menghalau pesawat-pesawat Jerman. Itu pun wajah Tom terlihat jelas setelah pesawatnya mendarat dan ia membuka masker oksigen.
Suasana sunyi, tegang dan kosong sudah terasakan di awal film ketika empat prajurit Inggris, salah satunya Tommy, meninggalkan medan pertempuran. Pasukan Inggris terpojok di wilayah yang disebut Dunkirk (dunkerque), kota pantai di Perancis yang menghadap daratan Inggris Raya. Ada sekitar 350 ribu pasukan Inggris membutuhkan evakuasi. Kegagalan evakuasi akan menjadi bencana bagi sekutu menghadapi Jerman di Perang Dunia II.
Dalam situasi normal evakuasi sebenarnya tak sulit, mengingat ujung utara Perancis dan selatan daratan Inggris – pelabuhan Dover – hanya berjarak 60 km bila ditarik garis lurus. Namun laut yang sudah dikuasi kapal selam U-Boat dan udara dikuasai pesawat-pesawat tempur Jerman menjadi teror yang tak berkesudahan. Teror yang terus menelan korban jiwa prajurit Inggris.
Tanpa banyak dialog, suasana terbangun dari empat prajurit yang berusaha meninggalkan jalanan kota Dunkirk yang kosong tak berpenghuni. Ketegangan langsung menyergap ketika tembakan muncul dari berbagai arah. Hanya Tommy yang selamat. Di pantai Dunkirk, Tommy makin putus asa. Ribuan prajurit membanjiri pantai menanti penjemputan. Bagian ini menjadi teror mental bagi penonton, juga tokoh-tokoh dalam film.
Adegan yang dibuat Christopher Nolan terbilang sederhana. Ribuan prajurit ini berupaya naik ke atas kapal yang disiapkan untuk evakuasi. Tapi tak satu pun kapal berhasil keluar dari pantai. Mereka menjadi sasaran empuk pesawat dan kapal selam Jerman. Semua upaya dillakukan, tapi tetap saja kegagalan yang mereka terima.
Ini yang luar biasa dari karya Nolan. Untuk menggambarkan kepedihan dan teror mental cukup dengan efek suara pesawat, gempuran mortir, maupun scoring musik Hans Zimmer yang memang penata musik berkelas Oscar. Menariknya lagi, Dunkirk minim dialog. Skenario konon hanya bertebal 76 halaman saja. Sangat tipis untuk film berdurasi lebih dari 100 menit.
Kisah Dunkirk terbagi menjadi tiga ruang peristiwa: darat, udara dan laut. Ketiganya saling bertautan dan menjadi rangkaian kisah tentang penyelamatan 350 ribu pasukan Inggris. Peristiwa PPD II tahun 1940 itu tercatat sebagai kegagalan Inggris melawan hegemoni Nazi Jerman. Inggris menyebutnya sebagai Operasi Dinamo.
Di darat, komandan psukan Inggris menanti penyelamatan prajurit mereka yang sudah terdesak. Posisi pantai Dunkirk menyulitkan proses evakuasi. Kapal besar tak bisa bersandar. Mereka menjadi sasaran empuk pasukan Jerman yang dari awal film hingga akhir, tak pernah diperlihatkan Nolan. Mereka hadir dalam bentuk teror tembakan, pemboman maupun torpedo yang meluncur. Di bagian ini tokoh Komandan Bolton yang mengatur proses evakuasi dan Tommy mewakili prajurit yang berebut kapal evakuasi.
Di udara hanya beberapa pesawat Inggris yang mengudara membantu penyelamatan. Tiga pesawat Splitfire berjibaku melawan pembom Jerman. Mereka berhasil mengurangi dominasi Jerman di udara, namun ketiga pesawat ini gagal pulang. Di bagian ini diwakili oleh tokoh penerbang Farrier.
Di laut, pemerintah Inggris akhirnya memutuskan mengerahkan kapal-kapal warga untuk membantu evakuasi. Permintaan pemerintah direspons 700an kapal berbagai jenis. Mulai dari kapal nelayan sampai yacth pesiar berlayar menyeberangi selat Dover. Mr Dawson mewakili cerita warga yang terlibat dalam evakuasi pasukan.
Bagi prajurit Inggris evakuasi perang merupakan kekalahan perang. Hampir seluruh prajurit semangatnya runtuh dan merasa malu. Namun Churchil berhasil membangkitkan semangat mereka dan warga Inggris. Bahwa yang terjadi bukanlah kekalahan, tapi persiapan mereka untuk meraih kemenangan.
(sinemata/ *)
Sutradara: Christopher Nolan
Pemain:
Tom Hardy, Harry Styles, Kenneth Branagh, Mark Rylance, Jack Lowden, Fionn Whitehead, Aneurin Barnard, Tom Glynn-Carney