Act of Violence: Pistol, Desing Tembakan dan Film Tanpa Karakter Berkesan
(Dok: IMDB.com)
Sesuai judulnya, Act of Violence menawarkan pengalaman penuh kekerasan yang tidak bisa dialami di kehidupan nyata. Suara bising, peluru berdesing, juga ledakan. Menontonnya bagaikan berada di roller coaster yang sedang menanjak, tanpa tahu kapan turunnya.
Scene pembuka digambarkan dua anak perempuan dan laki-laki berlari, dikejar para perundung. Iringan musik menambah ketegangan. Mereka diselamatkan saudara lelaki yang keluar dari rumah.
Percepat beberapa tahun, dan penonton diperkenalkan pada Declan (Cole Hauser). Anak sulung di rumah tersebut, ia seorang veteran perang. Kebal, mati rasa dari pengalamannya di medan perang, ia juga mengalami depresi. Ia menolak bantuan keluarganya, dan justru bersitegang dengan mereka.
Roman (Ashton Holmes), si anak bungsu, akan menikah dengan Mia (Melissa Bolona), yang sudah dianggap sebagai keluarga. Brandon (Shawn Ashmore), anak tengah, dan istrinya pun ikut berkumpul, merayakan selebrasi sebelum pernikahan.
Declan yang menghancurkan keriaan menyakiti hati Mia. Roman dan Mia berpisah, masing-masing melakukan bachelor party versi masing-masing. Mia yang diganggu beberapa berandalan (Sean Brosnan, Rotimi Akinosho) melawan mereka. Berandalan yang tidak terima penghinaan Mia pun menculiknya.
Menghilangnya Mia ternyata ada hubungannya dengan sindikat narkoba di kota mereka. Muncullah Bruce Willis, seorang polisi yang menangani kasus-kasus narkoba. Ia, pria tua yang selalu digambarkan macho, di sini digambarkan sebaliknya. Ia lelah dengan aksi kejar mengejar, menghadapi kematian akibat narkoba.
Kehilangan Mia yang ditangani secara lambat oleh kepolisian membuat McGregor bersaudara mengambil alih kasus tersebut. Mereka menyiapkan diri untuk ‘berperang’, sekalipun nyawa harganya. Latihan pun dimulai untuk Roman yang awam. Jenis senjata yang ditemukan di rumah mereka cukup mencengangkan. Shotgun, senjata api laras panjang, hingga peledak jenis C4, semuanya dari gudang rumah sendiri.
Acts of Violence menjadi film terjadinya kolaborasi kembali antara Bruce Willis dan Cole Hauser setelah A Good Day to Die Hard (2013) dan Tears of The Sun (2003).
Kesiapan harus dimiliki penonton. Sesuai dengan ratingnya yang untuk 21 tahun ke atas, konten-konten kekerasan ada dalam film ini. Darah muncrat, bacokan, tusukan, tikaman, seakan permainan anak-anak yang tidak terhitung banyaknya,
Kisahnya sederhana, dengan pengembangan karakter yang tidak ke mana-mana. Berbagai karakter satu dimensi membuat penonton berkonsentrasi sepanjang film. Tanpa twist berarti dan alur yang ke depan, satu-satunya yang berkesan adalah adrenaline rush yang terjadi. Penonton film aksi, rasanya akan dimanjakan dengan film ini. Lumayan menghibur untuk duduk satu setengah jam di dalam bioskop, kok!
Sutradara: Brett Donowho
Pemain: Cole Hauser, Bruce Willis, Shawn Ashmore, Ashton Holmes, Melissa Bolona, Patrick St. Esprit, Sophia Bush, Mike Epps, Rotimi Akinosho, Sean Brosnan, Tiffany Brouwer, Jenna Kelly, Matthew Metzler.