Foxtrot Six: Karya Anak Bangsa, Kualitas Hollywood

Film laga Indonesia terbaru: Foxtrot Six menempuh perjuangan yang panjang dan penuh rintangan dalam proses syuting dan produksinya. Direncanakan selama 6 tahun sejak 2010, syuting pertama dilakukan pada tahun 2016. Belum lagi proses penambahan VFX dan CGI yang teliti membuat Foxtrot Six sangat memanjakan mata para penontonnya.

Foxtrot Six: Karya Anak Bangsa, Kualitas Hollywood

Kematangan Foxtrot Six ini juga dirasakan oleh Anggy Umbara. Anggy Umbara yang merupakan seorang sutradara Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia 2015 ini menyebut film action Foxtrot Six digarap dengan sangat matang. “Film ini saya yakin digarapnya ‘gak main-main, saya respect sama semua kru Foxtrot Six,” begitu kata Anggy Umbara sesaat setelah menonton film Foxtrot Six yang dirilis tanggal 21 Februari 2019 kemarin.

Tidak heran jika Foxtrot Six sangat matang. Hal ini karena film ini diproduseri Mario Kassar, seseorang dibalik film-film blockbuster seperti Rambo: First Blood Part II, Terminator 2: Judgment Day, Basic Instict dan Total Recall. Proses syutingnya juga menganut profesionalisme Hollywood. Proses syutingnya dilakukan selama 4 bulan penuh, dan proses syutingnya tidak pernah lebih dari 12 jam. Mario Kassar mengatakan hal ini dilakukan untuk menjaga mood dan kualitas akting para pemain. Bocoran lagi nih, ternyata itulah kunci kesuksesan film-film Hollywood!Mario Kassar

 Film yang disebut-sebut mengeluarkan uang sebesar 70 miliar rupiah untuk proses syutingnya ini ditonton 70.000 orang lebih di hari perilisannya. Ada beberapa hal yang menjadi sorotan para pecinta film. Pertama, jalan cerita yang tidak biasa bagi penonton Indonesia, melihat tanah airnya di masa depan yang berkecukupan namun kelam seperti itu. Alur cerita yang jelas dan juga cukup banyak kejutan di setengah hingga akhir film membuat para penonton betah. Belum lagi aksi dari para karakter yang badass dan kadang mengundang tawa.

Foxtrot Six: Karya Anak Bangsa, Kualitas Hollywood

Karakter-karakter dari Foxtrot Six sendiri mempunyai watak, ketertarikan dan sifat masing-masing. Dari keenam karakter ini semuanya punya andil besar di film. Sehingga ikatan emosional karakter dengan penonton dirasa kurang, karena banyaknya “tokoh utama”. Tapi itu juga yang menjadi daya tarik Foxtrot Six, semua pemainnya tidak melalui proses casting, tetapi memang sudah direncanakan sejak awal. Jadi penulisan skenarionya juga sudah dipersiapkan khusus untuk Oka Antara (Angga), Rio Dewanto (Bara), Verdi Solaiman (Oggi), Arifin Putra (Tino), Mike Lewis (Ethan) dan Chicco Jericho (Spec). Para aktor ini menunjukkan performa maksimal mereka di film ini, belum lagi semua dialognya berbahasa Inggris.

Foxtrot Six: Karya Anak Bangsa, Kualitas Hollywood

“Karakternya, ceritanya, semua kompleks, lengkap. Semuanya penting dan berhubungan. Gak bisa diceritain, harus nonton sendiri,” kata Iko Uwais. Uwais Team juga ikut membantu Foxtrot Six dalam koreografi pertarungan khas Indonesia. Sedangkan Donny Alamsyah cukup terkejut dengan ending dari film Foxtrot Six. “Endingnya gak ketebak, kejutan dimana-mana, cukup kaget gue dengan ending film ini,” kata Donny Alamsyah sesaat setelah menonton Foxtrot Six. Apa kamu sudah nonton Foxtrot Six? Jangan sampai ketinggalan loh, sebelum spoiler bertebaran di media sosial kamu!

Tags