My Stupid Boss 2: Menjual Kepelitan, Menikmati Kesialan yang Bikin Ger-geran

BERUNTUNG tim kreatif film My Stupid Boss 2 mampu menerjemahkan konteks kelucuan novel. Bagusnya, materi novel My Stupid Boss juga mudah diolah dalam memancing tawa. Alhasil, tak sulit menarik pembaca novel, maupun penonton yang belum baca novel, berbondong-bondong ke bioskop.

Harus diakui, My Stupid Boss adalah kelucuan yang dibangun oleh Bossman dan asistennya, Kerani. Bossman maupun Kerani sudah memiliki chemistry karakter yang terbangun dan dikenal melalui novelnya. Sementara bagi penikmat film, sekuel pertama My Stupid menjadi rujukan menyaksikan sekuel keduanya. Hasilnya, begitu cepat My Stupid Boss 2 meraih jumlah penonton di minggu pertama yang mencapai 776 ribu (selama empat hari). Besar kemungkinan sekuel kedua mampu melebihi keberhasilan bagian pertamanya.

Kalaupun sedikit berbeda dibanding novelnya adalah gaya penyampaian. Pembuat film My Stupid mampu melepas gaya kelakar dari sudut pandang Kerani sebagai penulis novel, sekaligus tokoh dalam cerita. Sejak awal Kerani juga tak mengungkap jatidirinya. Termasuk nama lengkap sang bos. Bahwa pembuat film masih setia pada cerita dan bagian kelucuan novel, poin ini yang memudahkan My Stupid diterima penonton film. Bagusnya, penerimaan kelucuan penonton bisa satu frekuensi. Padahal tak mudah membangun kelucuan agar bisa menjadi ‘ger’ bersama apabila konteks kelucuan tak dipahami antara media baca dan audio visual. My Stupid Boss nyaris mampu menyatukan situasi kelucuan di dua media ini.

Film My Stupid Boss 2 masih setia pada jalan cerita dan gaya tuturan novel. Termasuk detail petualangan mereka saat pergi ke Vietnam. Hasilnya, My Stupid menjadi satu cerita utuh dengan tujuan yang jelas. Ia dibangun tidak dalam fragmen-fragmen kelucuan seperti Warkop atau film-film komedi para komika. Sementara kelucuan di novel, terbangun dari narasi fragmen. Bukan keutuhan cerita yang solid. Film My Stupid mampu hadir menjadi plot cerita utuh.  

Kalau pun dianggap tidak perlu hadir di film My Stupid 2, tentunya adegan battle dance dua kelompok penagih utang. Kalaupun battle dance harus  tampil, inginnya bisa semenarik ‘joget kapak’ a la film Stephen Chow, Kungfu Hustle. Bisa jadi battle dance untuk kejar durasi tayang belaka.

Secara keseluruhan, My Stupid Boss 2 cukup menarik dan menghibur. Bunga Citra Lestari (BCL) bisa menjadi sidekick yang pas bagi Reza Rahadian. Dialog Bossman maupun Kerani kerap mengundang ger-geran. Keduanya menjadi karakter yang adorable dan saling mengisi. Ditambah karakter-kaakter yang diperankan Chew Kin Wah, Alex Abbad, Morgan Oey, menjadikan My Stupid 2 lebih mudah memancing tawa lewat ketidakberdayaan mereka menghadapi Bossman yang pelit dan perhitungan. Ibarat lawakan srimulat, mereka-lah pengumpan kelucuan bagi Bossman.

Dikisahkan, Bossman yang ditinggalkan karyawannya. Untuk menggantikan karyawan, Bossman mencari tenaga kerja ke Vietnam. Alih-alih mendapat tenaga kerja murah, perjalanan mereka di Vietnam mengundang masalah besar. Perjalanan ke Vietnam tak membawa hasil. 

Seperti galibnya akhir cerita fragmen novel My Stupid, Kerani kerap ketiban sial maupun menghadapi kerepotan. Pun di sekuel kedua ini. Sudah nyaris bonyok di Vietnam, cari tenaga kerja gak dapat, uangnya dipakai suaminya bayar utang si Bossman. Kesialan atau kesulitan yang tiada berujung sepertinya menjadi kenikmatan tersendiri bagi Kerani.

(Sinemata/ AMI)

Sutradara: Upi Avianto

Pemain: Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, Chew Kin Wah, Atikah Suhaimi, Alex Abbad, Morgan Oey, Melissa Karim, Bron Palarae

Tags