Chhichhore: Geng Pecundang yang Menolak Menyerah
CHHICHHORE kurang lebihnya kelompok gembel. Kalau menyesuaikan tema filmnya diartikan sebagai kelompok pecundang. Losers. Film yang menarik, sukses box-office di India, meskipun tidak semenyentuh 3Idiots, atau tidak semenggugah Dangal (gulat). Dangal juga merupakan karya sutradara Nitesh Tiwari, selain Chhichhore ini.
Chhichhore layak dibandingkan dengan 3Idiots. Keduanya bercerita tentang dunia kampus dan mahasiswanya. Hanya saja isu Chhichhore tak sejauh 3Idiots. Bahkan masih kalah jauh dalam urusan menyentuh problematika dunia pendidikan secara umum. Chhichhore lebih ringan, lebih receh, bahkan lebih mudah dipahami, dibanding 3Idiots yang sangat kuat dalam mengemas problematika pendidikan.
Cerita penindasan atau bullying sesama mahasiswa menjadi cerita yang umum terjadi. Bahwa di asrama kampus ada strata atau kelas, ada pemisahan dan perbedaan perlakuan buat mahasiswa pemenang, dibanding para pecundang, dihadirkan sebagai problem cerita. Tapi (sekali lagi), dalam khasanah Bollywood, sudah pasti dramatisir, eksagerasi (exgerated) atau melebihkan situasi yang jauh dari realitas, sedikit mengurangi kualitas isu Chhichhore. Misalnya saja, perbedaan hunian mahasiswa untuk anak-anak pecundang yang dibedakan dibanding mahasiswa berprestasi.
Pembuat Chhichhore jelas paham resep sukses filmnya. Problem yang dekat dengan penonton atau masyarakat sangat mudah menggerakkan mereka datang ke bioskop. Problem orangtua di India yang menginginkan anak-anak mereka bisa kuliah di kampus (sekolah) bergengsi. Orangtua yang kerap tidak memahami tekanan yang dirasakan sang anak, juga dorongan orangtua yang ingin anak-anak mereka menjadi nomor satu, sesungguhnya menghancurkan masa depan mereka. Chhichhore menawarakan isu seksi ini.
Kisah usaha bunuh diri Raghav mengejutkan kedua orangtuanya yang sudah cerai. Raghav gagal masuk universitas teknik favoritnya. Annirudh, sang bapak, dan Maya, sang ibu, lalai. Mereka tak pernah memberi pilihan Raghav bahwa tak diterima, atau pecundang yang gagal masuk kampus terbaik, tidaklah jadi masalah. Mereka lupa mengatakan, seorang pecundang pun bisa menjadi pemenang. Annirudh sudah membuktikannya.
Annirudh termasuk pecundang di kampus teknik universitas nomor satu di India. Ia harus masuk asrama di grup H4, kalau mau yang bergengsi dan dihuni para pemenang, ya harus tinggal di asrama H3. Problem sebenarnya hanyalah kendala mental, tidak ada keberanian, dan takut menghadapi kelompok pememang.
Di samping ranjang Raghav yang tipis harapan untuk sembuh, Annirudh bersama geng para pecundang, menceritakan masa lalu mereka. Masa lalu yang membuka kisah asmara Annirudh dan Maya, Annirudh menghadapi tekanan mahasiswa pemenang, maupun bagaimana ia menjadi teladan geng loser menghadapi mahasiswa pemenang.
Chhichhore sangat menghibur dalam mengemas problematika mahasiswa. Dalam urusan merebut hati Maya, juga menjadikan Chhichhore hadir begitu romantis. Dan perjuangan Annirudh, Maya dan sahabat-sahabat mereka, bernostalgia melepaskan beban sebagai mahasiswa pecundang, memberi semangat hidup pada Raghav. Ia yang gagal dan ingin mengakhiri hidup, punya semangat hidup seperti bapak-ibunya lepas dari sebutan sebagai geng pecundang. Berkat nostalgia masa lalu, Annirudh dan Maya memahami bahwa dulu mereka bisa saling mengalah, kenapa setelah menikah justru saling mengedepankan ego, hingga memilih pisah.
Chhichhore membawa pengalaman keluarga lepas dari masalah. Tentu tak segampang dan semudah di film. Tapi setidaknya Chhichhore mengajarkan bahwa menjadi pecundang bukanlah masalah, yang terpenting adalah mampu menghadapi dan lepas dari masalah.
Sutradara: Nitesh Tiwari
Pemain:
Sushant Singh Rajput (Anirudh Pathak alias Anni), Shraddha Kapoor (Maya), Varun Sharma (Gurmeet 'Sexa' Singh Dhillon), Prateik (Raggie), Tahir Raj Bhasin (Derek), Naveen Polishetty (Acid), Tushar Pandey (Mummy), Saharsh Kumar Shukla (Bevda), Rohit Chauhan (Chriss Cross)