Terminator – Dark Fate: Déjà vu Sejarah yang Tak Terjadi
SEMENJAK Sarah Connor muncul di trailer Terminator Dark Fate, sejumlah pertanyaan muncul. Masa depan apalagi yang harus ia selamatkan. Bukannya di Genesys masa depan John Connor – anak Sarah – sudah berhasil memimpin kelompok perlawanan, kok jadi set-back ceritanya? Belum lagi sosok perempuan yang harus Sarah selamatkan dari kejaran terminator mutakhir,Rev-9.
Sekuel Terminator yang maju-mundur, sebenarnya tak sulit mengikuti keseluruhan cerita. Hanya saja tanpa mengikuti perubahan era dan masa depan yang tercipta, lumayan pusing juga menentukan urutan franchise Terminator. Dark Fate sendiri seakan menisbikan cerita-cerita Terminator setelah Judgement Day (Terminator 2). Episode Rise of the Machine (seharusnya jadi sekuel ketiga), Salvation (keempat) dan Genisys (kelima), seakan menjadi spin off dari franchise. Ketiganya fokus pada aksi John Connor, anak Sarah Connor yang terselamatkan dan menjadi pemimpin kelompok perlawanan. Ketiga spin off juga layak menjadi bagian Terminator mengingat cerita bertautan. Terpenting lagi, kehadiran T-800 di tiap sekuel film.
Keterlibatan kembali James Cameron, seakan me-reset cerita cerit Terminator yang kalau diibaratkan sebagai ketidakpastian masa depan. Lalu bagaimana caranya agar Dark Fate menjadi transisi cerita, tanpa memberi kesan menisbikan seri ketiga, keempat dan kelima? Pembuat Dark Fate menjadikan masa depan yang melahirkan John Connor tak pernah terjadi. Sarah gagal mengubah masa depan menghadapi penguasa teknologi, Skynet. Layak apabila, pembuat Dark Fate menyebut sebagai trilogy dengan mengabaikan sekuel ketiga sampai kelima.
Bahkan dalam cerita maupun dialog pun, James Cameron benar-benar meyakinkan, bahwa Dark Fate adalah cerita ketiga dari trilogy Terminator. Ia penyambung episode Judgement Day (Terminator 2). Di cerita Dark Fate misalnya, bahwa masa depan yang ingin diselamatkan Sarah Connor tidak pernah terjadi. Bahwa John Connor tak pernah menjadi penyelamat bumi. Di salah satu kilas balik, T-800 malah membunuh John Connor kecil, Sarah menyaksikan kematian anaknya. John Connor, Terminate!
Nah, Dark Fate menjadi cerita pencarian penyelamat dan pengubah sejarah masa depan. Masih ada, Sarah Connor, masih ada manusia hibrida masa depan yang dikirim ke masa sekarang yaitu si Grace, masih bisa disaksikan aksi juga robot T-800. Kalimat popular T-800 ‘I’ll be back’, seakan mempertegas T-800 tak pernah meninggalkan hero yang harus diselamatkan. Ia yang menuntun Sarah Connor menemuinya kembali.
Tak cuma Sarah, mereka menemukan perempuan yang bakal mengubah masa depan, Dani Ramos. Grace si manusia masa depan dikirim ke masa sekarang untuk menyelamatkan Dani dari kejaran robot masa depan Rev-9 ata Gabriel. Gabriel seperti robot-robot canggih yang dikirim dari masa lalu, harus bisa membunuh perempuan yang bakal menjadi pemimpin kelompok perlawanan.
Déjà vu! Persis cerita Sarah Connor di masa silam diselematkan T-800. Ada kesamaan cerita, kesamaan petualangan, pengulangan cerita. Terganggu-kah? Rasanya tidak. Terminator Dark Fate sangat menghibur, menegangkan, bikin penasaran dan ingin tahu akhir petualangan Sarah Connor menyelamatkan Dani Ramos. Dan, lagi-lagi franchise Dark Fate ini mampu mengikuti jejak sukses box office semua sekuel Terminator. Mnggu pertama sudah mengumpulkan 125 juta USD. Diperkirakan mampu melewati 500 juta USD!
Ada satu kalimat planting di akhir cerita sebagai penanda, akankah franchise sukses Terminator ini berakhir di trilogy? Si robot T-800 mengatakan kalau dia ‘I won’t be back!’. Masak sih, franchise sukses berhenti dan tidak diproduksi lagi? Tentu tidak! Selalu ada celah cerita, selalu ada twist cerita maupun hero yang bisa dihadirkan. Bukankah, scene terakhir Sarah Connor dan Dani Ramos masih berkendara bersama dan ingin mencari petualangan baru. Nah, kan?
(Sinemata/ AMI)
Sutradara: Tim Miller
Pemain:
Linda Hamilton (Sarah Connor), Arnold Schwarzenegger (T-800 / Carl), Mackenzie Davis (Grace), Natalia Reyes (Dani Ramos), Gabriel Luna (Gabriel / REV-9), Diego Boneta (Diego Ramo