Midway: Film Para Pemberani yang Jadi Legenda

Midway: Film Para Pemberani yang Jadi Legenda

BERAPA banyak film perang mampu hadir menghibur? Benar-benar menghibur, menyenangkan, plus sedikit empati, ada juga sedikit emosional. Midway bisa ditonton dengan segenap rasa demikian. Midway juga tak mengumbar kesedihan, duka mendalam apalagi kesedihan berlarat hanya untuk menampilkan sisi menyentuh dan melahirkan adegan dramatik. 

Midway juga mencoba tidak memihak pada dua seteru yang berperang. Pasukan Amerika biasanya digambarkan superior dalam mengalahkan musuh. Pembuat Midway memilih, bahwa masing-masing pihak punya hero, punya kebenaran dan alasan memenangkan perang. Perang laut-udara antara Amerika dan Jepang, tidak digambarkan hitam-putih. Bahwa ada di pihak Jepang yang tak setuju penyerangan Pearl Harbour. Amerika yang digambarkan memilih netral dalam Perang Dunia, tiba-tiba diserang dan diseret ke dalam medan pertempuran. 

Midway tetap menampilkan sisi heroik dari kedua belah pihak. Sejumlah nama yang terlibat dalam mempertahankan garis depan kepulauan atol Midway di Pasifik, merupakan pelaku sejarah. Nama mereka harum dan dikenang sebagai simbol keberanian bangsa Amerika. Nama mereka melegenda. Begitu juga para perwira Jepang yang terlibat dalam pertempuran Midway, mereka juga dihormati di negaranya dan dianggap sebagai pahlawan. 

Menyaksikan Midway sangat menghibur. Ada sensasi seperti memainkan games pertempuran masa PD II, seperti Aircraft Combat 1942, Bird of Steel, War Thunder. Ini yang membuat Midway sangat menghibur. Menonton filmnya berasa mainkan game-nya. Apalagi pas pesawat harus mendekat kapal induk sebagai benteng pertahanan, menjatuhkan bom. 

Kalaupun Midway dianggap kurang, paling di bagian peperangan di China daratan. Apa hubungannya keriuhan perang di lautan dengan pasukan Amerika yang ada di daratan China. Tentu saja beberapa rumah produksi China yang ikut mendanai film berbiaya 100 juta USD, menjadi alasan masuknya adegan pertempuran di China daratan, tepatnya pertempuran Xinjiang. Pasukan Amerika ingin mambantu membebaskan China dari penjajahan Jepang. Banyak pasukan mendarat di China juga karena pesawat mereka kembali menyeberangi lautan pasifik. 

Dari sejarah banyak yang mafhum bahwa pertempuran Midway menjadi awal kemenangan Amerika atas Jepang. Karena Midway pula, menyeret Amerika terlibat perang melawan Jepang dalam skala lebih besar lagi. Peperasangan di Pasifik, Filipina, hingga wilayah Papua, dan berhenti setelah dijatuhkannya dua bom atom, merupakan rangkaian peristiwa Midway ini, yang di awali dari penyerangan Pearl Harbour.

Midway yang merupakan basis pertahanan Amerika di lautan Pasifik bakal menjadi sasaran Jepang setelah melantakkan Pearl. Midway harus dipertahankan, karena ia berada di garis depan terdekat mencapai Jepang dan kawasan Asia Timur. Selain itu, masa 1940an tidak ada armada – pesawat maupun kapal – yang nonstop dari Honolulu, mampu mencapai wilayah Jepang. Midway menjadi daratan di Pasifik paling strategis dan harus dipertahankan. So, berkobar-lah pertempuran Midway.

Roland Emmerich, sutradara Midway memang punya pengalaman membuat film-film kolosal dan bencana dengan bujet besar dan hasilnya box office, sebut saja Independence Day, Stargate, Godzilla, The Patriot, 2012, White House Down. Wajar Midway hadir sangat menghibur. Cuma, untuk film PD II sementara ini Midway rada seret pemasukannya.  

(Sinemata/ AMI)

Sutradara: Roland Emmerich

Pemain: 

Ed Skrein (Dick Best), Patrick Wilson (Edwin Layton), Woody Harrelson (Chester W. Nimitz), Luke Evans (Wade McClusky), Mandy Moore (Ann Best), Luke Kleintank (Clarence Dickinson), Dennis Quaid (William 'Bull' Halsey), Aaron Eckhart (Jimmy Doolittle), Keean Johnson (James Murray), Nick Jonas (Bruno Gaido), Etsushi Toyokawa (Isoroku Yamamoto), Tadanobu Asano (Tamon Yamaguchi)

Tags