Everest: Di Balik Indahnya Atap Dunia

Everest: Di Balik Indahnya Atap Dunia

‘MENDAKI adalah perjalanan menaklukkan diri’, filosofi ini menjadi dogma bagi pendaki gunung. Dan, bayangkan kalau puncak yang berhasil didaki merupakan puncak tertinggi di dunia. Mereka berada di atap dunia. Everest namanya. Sungguh luar biasa proses pencapaiannya.

Ibaratnya, kalau pun harus mati di Everest, mereka pun tak keberatan. Harapan bisa mendaki tujuh puncak di pegunungan Everest menjadi impian banyak orang. Bahkan untuk membayar 65 ribu dollar pun dilakoni. Film Everest ini diadaptasi dari novel karya John Krakauer, Into Thin Air: A Personal Account of the Mt Everest Disaster.

Everest berkisah tentang grup pendakian yang dipandu oleh Rob Hill (Jason Clarke) dan Scott Fischer (Jake Gylenhaal). Para pendaki yang datang dari berbagai negeri ini menjadikan bulan Mei sebagai waktu yang pas untuk menaklukkan Everest. Rob melalui biro pendakiannya ingin mewujudkan mimpi para pendaki profesional maupun yang sok profesional. Dan, usaha Rob sesungguhnya tidak terlalu sulit selama dilakukan sesuai prosedur, mengikuti instruksi dan bekerja sama dalam tim.

Masalah datang ketika rombongan pendaki hampir mencapai puncak. Tali pengikat dan pemandu belum terpasang. Para pendaki harus diam di tempat. Perubahan cuaca yang susah ditebak, waktu terulur dan tubuh yang tidak bergerak menyebabkan suhu bertambah dingin. Suhu Everest turun hingga -40 derajat. Frost bite dan hipotermia mendera semua pendaki.  Jari tangan membeku dan mati rasa, pandangan kabur hingga suhu tubuh yang terasa hangat.

Hanya tiga orang yang berhasil menyentuh puncak dunia. Selebihnya memilih kembali karena kelelahan dan kehabisan oksigen. Namun cuaca berubah begitu cepat. Badai Everest menjadi bencana bagi anggota pendaki. Badai salju membuat pendaki tidak mampu mencapai base camp.

Kekacauan yang dialami para pendaki ini yang dipotret film Everest. Hasilnya sungguh luar biasa, mengharukan sekaligus menyedihkan. Dinginnya Everest seakan ikut dirasakan penonton. Pilihan warna film perak keabuan menjadikan suasana makin dingin. Kematian demi kematian para pendaki makin memilukan. Ini yang dijual pembuat film Everest. Dan, melihat tercekatnya penonton di kursi duduknya, jelas memperlihatkan keberhasilan pembuatnya.

Ditambah akting aktor-aktor kelas wahid seperti seperti Jake Gyllenhaal, Josh Brolin, Jason Clarke, John Hawkes, Robin Wright, Michael Kelly, Sam Worthington, Keira Knightley, dan Emily Watson menjadikan film ini bak orkestrasi peran yang sangat meyakinkan.

Sejauh ini, Everest boleh dianggap sebagai film drama petualangan pendakian gunung paling sukses, dari sisi produksi, cerita, kreatifitas, hingga peredaran di seluruh dunia. Rasanya, akan banyak para pendaki mengimpikan bisa menaklukkan Everest setelah menyaksikan film ini. Anda?

(Sinemata/ Tari)

Berikut ini trailer filmnya:

https://youtu.be/5CKZwKpV06U

 

Tags