AACH... AKU JATUH CINTA (AAJC): World Premiere Bersama Film-film Terbaik di Busan

AACH... AKU JATUH CINTA (AAJC): World Premiere Bersama Film-film Terbaik di Busan

AAJC menjadi istimewa berada di BIFF mengingat pamor Garin Nugroho yang pernah menjabat sebagai dewan juri di BIFF di tahun 1997. Tak hanya itu, AAJC menjadi film keenam Garin Nugroho yang diputar di Busan. “Ini perayaan personal juga buat saya. Tahun ini, Busan menerbitkan buku 100 film terbaik selama 20 tahun penyelenggaraan festival. Film saya, Puisi Tak Terkuburkan, menjadi salah satu film di buku tersebut,” jelas Garin Nugroho.

AAJC sendiri diputar selama tiga kali, yaitu di tanggal 5, 8 dan 9 Oktober 2015. “Selain judul yang diganti menjadi Chaotic Love Poems, AAJC juga berbeda versi rilis di bioskop Indonesia dibanding di festival-festival internasional nantinya,” jelas sutradara yang baru menyelesaikan syuting film Setan Jawa ini. Versi rilis bioskop berdurasi 88 menit, sementara di Busan, MVP Pictures mengirim versi 112 menit.

‘World Premiere’ di Busan menjadi debut film AAJC. AAJC bersanding bersama film-film karya sutradara kelas festival seperti Jafar Panahi (Iran) yang menang di Cannes (Palm d’Or) lewat White Baloon. Tahun ini, Panahi membawa film Taxi Tehran yang juga menang di Berlinale 2015 (Golden Bear). 

Selama tiga hari pemutaran, AAJC menyertakan dua pemainnya, Pevita Pearce dan Annisa Hertami. Mereka akan hadir di pemutaran kedua dan ketiga AAJC di Busan.

“Busan menjadi festival yang istimewa di wilayah Asia. Sebagian peserta yang ikut merupakan pemenang di festival-festival besar seperti Cannes, Berlin dan Venesia. Walaupun sifatnya hanya showcase, tapi penting untuk sutradara-sutradara pendatang,” jelas Garin.

Jelas menjadi penting bagi film AAJC bersanding bersama film-film berkelas lainnya, diputar dan diapresiasi oleh pembuat film internasional. “Saya akan informasikan kepada teman-teman media seperti apa sambutan penonton di Busan setelah menyaksikan AAJC nanti. Penting buat perfilman Indonesia bisa menghadirkan film berkualitas di forum internasional,” tutup Garin di acara Media Konferensi di bilangan Kuningan 6 Oktober lalu.

(Sinemata/*)

Tags