The Vatican Tape: Kerasukan, Inang Iblis dan Cerita Klise
THE Vatican Tape bisa dipastikan merupakan bagian dari cuci gudang film-film independen yang tersimpan di library film impor. Tidak istimewa, pun tak mencekam. Terkesan ‘wah’, hanya karena muncul set lokasi Vatican dan para kardinalnya.
Kisah manusia kesurupan, kerasukan setan, kemudian punya kekuatan setan sudah sering dibuat. The Omen adalah salah satu yang terbaik. Kegagalan pengusiran atau mengalahkan setan pun cerita klise. Setan menemukan inangnya dan mampu mengalahkan seorang kardinal pun menjadikan The Vatican Tape tetap tak istimewa.
Angela terluka saat pesta ulang tahunnya. Luka di jari yang berhasil diobati sang dokter, dikoyak kembali oleh seekor burung gagak. Serangan burung gagak ini menjadi bencana awal Angela menjadi inang iblis. Korban berjatuhan. Angela pun harus masuk rumah perawatan khusus. Awalnya bapak maupun kekasihnya, tak setuju. Namun Pendeta Lozano meyakinkan kebaikan perawatan. Tetap saja korban kembali jatuh, kali ini seorang penyidik.
Vatikan sudah mengamati keganjilan Angela ini. Kardinal Bruun melihat bahwa anti-kristus sudah menemukan jalan menuju bumi. Setan harus dikalahkan dan dikembalikan ke tempatnya. Kalau dibiarkan kehancuran akan semakin besar. Ia pun menemui Angela dan melakukan ritual pengusiran. Nyatanya Kardinal Bruun juga tak mampu.
Dengan ending yang terbuka, artinya setan menguasai Angela dan berubah wujud menjadi sang penyelamat. Kitab suci juga menyebutk, bahwa untuk menguasai manusia, iblis harus mampu menjadi penyelamat mereka. Akhir cerita seperti ini, persis seperti kisah The Omen yang dibuat hingga sekuel ketiga. Akankah Vatikan Tape dibuat lanjutannya, sepertinya tidak. Mengingat ceritanya tidak terlalu menarik dan terlalu klise.
(Sinemata/*)
Pemain:
Michael Pena (Pastor Lozano), Olivia Taylor Dudley (Angela Holmes), Peter Andersson (Kardinal Bruun), Dougry Scott (Roger Holmes)
Sutradara: Mark Neveldine