Iklan di Film James Bond: Menyebalkan Tapi Eksklusif, Mahal & Glamor (1)
ADA yang menarik setiap kali film James Bond hendak rilis. Begitu banyak produk ‘ngantri’ ikut rilis. Selalu ada brand baru atau produk baru.
Aston Martin tentunya yang paling sering terdengar. Berikutnya jam tangan merek Omega. Belum lagi produk kompetitor sesama kendaraan, Land Rover dan Fiat. Mereka tidak pernah keberatan tampil bareng di satu film. Gilanya, mereka bahkan tampil di satu scene yang sama. Di film terbaru James Bond, Spectre, bakal hadir tiga produk minuman, Heineken, Belvedere dan Bollinger. Bila ditotal, sedikitnya ada 13 brand yang bersedia membayar untuk product placement di film Spectre.
Product placement, atau istilah lain built-in scene, template product, iklan adegan (scene), sebenarnya kehadirannya dianggap menggangu. Dengar saja pertanyaan Eva Green ke Daniel Craig, di film Casino Royale, soal jam tangan yang dikenakan. “Jam apa yang Anda kenakan, Rolex atau Omega?”. Bond menjawabnya Omega. Sungguh vulgar, bahkan cenderung abuse. Apalagi visual jam di pergelangan tangan Bond langsung tersorot.
Sebenarnya, hadirnya produk atau iklan terselubung di film, tidaklah tabu. Pembuat James Bond bahkan menyebutnya hubungan mutualis, saling menguntungkan. Tak peduli betapa mahalnya harga pemasangan iklan. Heineken saat hendak diminum Agen 007 di film Skyfall, nilainya 45 juta dolar AS. Tapi dengan asumsi bahwa pemasaran film dan multiplier dari efek promosi di seluruh dunia, menjadikan biaya kampanye per kepala lebih murah. Skyfall sendiri diproduksi dengan biaya 200 juta dolar AS. Pendapatan Skyfall mencapai 1,1 miliar dolar AS. Sepertiga hingga separuhnya didapat dari placement product atau iklan terselubung tersebut. Sungguh menggiurkan!
Biaya produksi Spectre mencapai Rp4 triliun. Tanpa dukungan sponsor beban pengembalian biaya produksi lumayan berat. Dengan 13 produk beriklan di film, rasanya sepertiga beban sudah terkurangi. Peluang mendapatkan keuntungan berlipat pun semakin mudah didapat. Daniel Craig, sang bintang, malah jujur mengatakan, film James Bond akan hilang keglamorannya tanpa kehadiran produk-produk mewah tersebut. Bahkan menurutnya, tanpa pemasang iklan, film Bond tak mungkin dibuat dengan biaya spektakuler.
Lalu apakah menguntungkan beriklan dengan waktu yang pendek dan merogoh kocek begitu dalam?
Hampir semua brand sepakat, bahwa biaya yang dikeluarkan sepadan dengan nilai produk mereka, bahkan signifikan mendongkrak penjualan produk. Aston Martin makin memiliki nilai eksklusifitas sebagai mobil sport papan atas. Begitu juga Land Rover, Fiat, pernah juga Jaguar, BMW ikut merasakan pengaruh positif setelah dikendarai agen rahasia 007 ini.
Pernah ada pemasang iklan produk jaket dengan skala produksi tak besar, Barbour mereknya. Harga produknya cuma Rp8,8 juta (kurs Rp 13.000/dolar). Namun, setelah dipakai Bond di film Skyfall, Barbour ludes dan susah dicari. Dan ketika diburu di eBay harganya melonjak lima kali lipat!
(Disarikan dari artikel BBC.com)
(Sinemata/*)