Crimson Peak: Rasa Lain, Horor Berbujet Mahal

Crimson Peak: Rasa Lain, Horor Berbujet Mahal

CERITA Crimson Peak bermula dari masa kecil Edith Cushing yang dihantui arwah ibunya. Ia  selalu diingatkan tidak datang ke Crimson Peak. Berkat seringnya melihat penampakan hantu, Edith piawai menulis cerita horor. Carter Cushing, sang ayah, sebenarnya ingin Edith meneruskan bisnis keluarga dibanding menjadi seorang penulis yang harus datang ke kantor bapaknya untuk pinjam mesin ketik.

Edith dewasa dipertemukan dengan Baron Thomas Sharpe. Gelar Baron di depan nama Sharpe diragukan warga, termasuk ayah Edith. Sayang, Edith sudah telanjur jatuh hati pada Thomas, dibanding menerima cinta Dokter McMichael.  Bujukan Carter agar Thomas meninggalkan putrinya malah berujung pada kematian Carter. Di tengah duka cita, Edith meninggalkan Amerika menuju Inggris bersama seluruh harta warisan orangtuanya. Thomas memboyong istrinya ke kastil Allerdale Hall. Mereka tinggal bersama Lucille Sharpe.

Mulailah teror dan ketakutan mewarnai hari-hari Edith yang mengira akan dimanjakan sang suami dengan cinta. Kastil Allerdale Hall menjadi  lokasi tambang bawah rumah. Warna tanah tambang, merah darah dan terus mengalir. Salju dan cuaca dingin menerobos atap kastil yang sudah reyot, menjadikan kastil makin menyeramkan. Mesin tambang Thomas yang tak juga berfungsi, minuman beracun mewarnai hari-hari Edith di Crimson Peak. Edith telah masuk perangkap Lucille dan Thomas.

Detektif yang sempat disewa ayah Edith menyerahkan hasil penyelidikan latar belakang Thomas dan Lucille kepada McMichael. McMichael sadar nyawa Edith terancam.

Andai saja Crimson Peak bukan digarap studio besar, hasilnya tentu jauh lebih mengecewakan. Karena bujet besar, Crimson bisa menghadirkan atmosfir yang luar biasa untuk set lokasi, visual yang menawan, termasuk detail properti era victorian. Tidak terkecuali, nama besar bintang-bintangnya: Jessica Chastain, Tom Hiddlestone, Mia Wasikowska, Charlie Hunnam. Keberhasilan sutradara Guillermo del Toro di film-film The Hobbit, Hell Boy, Pacific Rim dan dua film horornya seperti Pan’s Labyrinth dan Don’t be Afraid of The Dark tentu menjadi referensi menarik untuk produksi film horor seperti Crimson Peak

Lalu apa bedanya cerita Crimson Peak dibanding The Orphan atau Psycho karya Alfred Hitchcok. Tidak ada bedanya. Cerita Crimson tidak dibangun dari ketegangan teror hantu, setan gentayangan atau dendam setan gentayangan, tapi teror dari penderita sakit jiwa atau korban trauma kejiwaan. Crimson Peak bisa disebut sebagai film drama misteri. Crimson tidak menakutkan sama sekali kalau ini dianggap sebagai film horor!

(Sinemata/*)

Tags