Goosebumps: Teror Hantu Setelah Kotak Pandora Terbuka
SINEMANIA yang lahir pada tahun 1990an pasti familiar betul dengan judul film yang satu ini! Goosebumps, novel horor remaja karya R.L. Stine. Tak hanya Goosebumps, RL. Stine juga terkenal lewat buku lainnya yang sukses yaitu Fear Street dan The Fear Street Saga. Ada sekitar lebih dari 300 juta eksemplar buku Goosebumps yang terjual di seluruh dunia. Angka fantastis ini juga keluar dalam dialog film, bahkan R.L. Stine yang diperankan Jack Black menyebut kepopuleran nover terbitannya di angka 400 juta eksemplar. Wow!
Goosebumps diproduksi tentu dengan pertimbangan keberhasilan novelnya. Dengan jumlah eksemplar terjual, harapannya mudah menarik penonton ke gedung bioskop. Ramuannya juga jelas, novel sukses, bintang bagus, plus pemeran anak muda dengan wajah cute yang bikin jatuh hati penonton. Sebut saja Dylan Minnette, Odeya Rush, dan Ryan Lee. Aktor komedi kawakan Jack Black menjadi pelengkap ensemble film drama horor komedi ini. Menariknya, Jack Black berperan sebagai R.L. Stine.
Tidak ingin sama dibanding film-film sejenis, tentang kotak pandora yang jangan sekali-kali dibuka! Sekali dibuka, bencana akan datang. Tokoh R.L. Stine dihadirkan sebagai bagian dari cerita. Ini lebih pada pendekatan kepada penonton untuk memahami cerita kehadiran hantu-hantu dalam buku. Berusaha menghidupkan karakter nyata sebagai bagian dari tokoh cerita.
Beda lainnya adalah penggunaan CGI, computer grafis, yang coba dihindari dan dikurangi. Beberapa monster dan hantu dimainkan oleh aktor dengan bantuan para seniman rias di Atlanta.
Goosebumps bercerita tentang Zach Cooper (Dylan Minnette) yang pindah dari New York ke kota kecil bersama ibunya (Amy Ryann). Zach dan sang ibu baru saja kehilangan sosok sang ayah sekaligus suami tercinta, mereka pindah masih dalam keadaan berkabung. Zach bertemu Hannah (Odeya Rush), tetangga sebelah yang tak diizinkan ayahnya sekolah. Pertemuan Zach dan Hannah berlangsung romantis, apalagi Hannah memperlihatkan taman bermain yang tersembunyi di tangah hutan. Berbeda sekali, ketika Zach bertemu ayah Hannah. Dia diusir dan tak boleh mendekati putrinya. Termasuk tak boleh mendekati rumah mereka. Pagar pembatas tak boleh dilewati.
Rasa penasaran Zach mendorong memasuki rumah Hannah ditemani kawan barunya, Champ. Larangan telah dilanggar. Rumah Hannah ternyata menyimpan buku-buku karya R.L. Stine. Uniknya, buku-buku itu terkunci. Champ membukanya. Inilah pantangan larangan yang tidak disukai ayah Hannah, setan atau hantu yang terkurung dalam buku terbebas. Yang terparah adalah hantu boneka Slappy, dialah pemimpin dan penyebar teror bebasnya hantu-hantu dalam novel karangan R.L. Stine.
Hanya R.L. Stine yang tahu rahasia memburu dan mengembalikan hantu tersebut ke dalam buku cerita dan menguncinya. Sayang, Slappy sudah membakar semua buku karya R.L. Stine. Rahasia bahwa ayah Hannah adalah R.L. Stine pun terbongkar. Hannah pun sebenarnya bukanlah manusia. Hanya saja, ayahnya tidak memerangkapnya dalam novel terkunci. Teror sudah menghancurkan kota, kondisi warga sudah kritis, korban berjatuhan. R.L. Stine akhirnya mencarikan jalan keluar atas semua kekacauan yang ditimbulkan Zach, Hannah dan Champ.
Sebenarnya Goosebumps bukanlah cerita baru tentang kotak pandora yang dibuka dan menimbulkan bencana. Jumanji yang dibintangi Robin Williams, atau Night at The Museum, sebenarnya cerita mengenai petualangan setelah bencana terjadi dan harus diatasi. Goosebumps menarik karena novel ini laris. Apakah film ini ikut laris seperti penjualan novelnya? Jawaban ini yang harus dibuktikan.
(Sinemata/ dizzy)
Sutradara:
Rob Letterman
Pemain:
Jack Black, Dylan Minnette, Odeya Rush, Ryan Lee, Amy Ryann, Jillian Bell