Bridge of Spies: Rasa Kemanusiaan Adalah Hero Sesungguhnya

Bridge of Spies: Rasa Kemanusiaan Adalah Hero Sesungguhnya

HANYA rasa kemanusiaan yang membuat seseorang pantas menyandang gelar pahlawan. Heroisme sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai kemanusiaan. Ya sesederhana itu ukurannya.

James B Donovan, seorang pengacara, tiba-tiba dihadapkan pada pilihan sulit. Ia ditunjuk pemerintah Amerika berunding dengan Uni sovyet (nama federasi Rusia ada masa itu) dan Jerman Timur. Ia seolah-olah mewakili pemerintah dalam perundingan.

Mulanya, James hanya membela seorang mata-mata bernama Rudolf Abel. Abel dituduh bekerja untuk Uni Sovyet di masa perang dingin tahun 1950-an. Kebencian warga Amerika terhadap komunis berdampak pada pembelaan James. Keluarganya diteror. Tapi James berkeyakinan bahwa semua orang di mata hukum adalah sama, orang yang mencari keadilan harus dibela.

Di saat bersamaan, Uni Sovyet berhasil memisahkan Jerman menjadi dua negara. Jerman Barat dan Timur. Kebetulan pula seorang mahasiswa Amerika – Frederic Pryor -- gagal melewati tembok Berlin. Pemerintah Jerman Timur menahannya atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.

Amerika sebenarnya juga tak berhenti melakukan kegiatan spionase. Mereka melakukan uji coba pesawat pengintai. Sovyet berhasil menembak jatuh pesawat. Letnan Penerbang Francis Gary Power selamat dan ditangkap. CIA pun merancang agar James Donovan mau menjadi wakil pemerintah Amerika melakukan perundingan dan penukaran tawanan. Rudolf Abel menjadi barter tahanan.

James sebenarnya sadar, dia berada di tengah kelompok kepentingan. Namun dia punya pandangan lain, bahwa Rudolf Abel harus bisa dikembalikan ke Sovyet daripada menjalani penahanan di Amerika. Begitu juga, Francis Gary Power harus bisa dibebaskan dari tangan Sovyet dan Frederic Pryor dari tangan Jerman Timur. Kehebatan James dalam bernegosiasi diuji. CIA hanya inginkan Francis Power yang memegang rahasia pesawat pengintai. Frederic bukan prioritas CIA. Tapi James meyakinkan, ia akan menukar Rudolf Abel dengan dua tahanan dalam satu paket.

Sejak awal film ada kecenderungan lambat dan melelahkan. Dialog-dialog persidangan dan penggambaran suasana batin James Donovan, cukup membosankan. Namun memasuki sepertiga akhir film,  saat James melakukan negosiasi pertukaran tahanan di jembatan Glienicke, Bridge of Spies menjadi drama yang memikat. Ketegangan, proses negosiasi hingga mantel James yang dipalak anak-anak muda Jerman Timur, mewarnai proses perundingan. Dingin, kelaparan dan buruknya kondisi Jerman Timur, terekam meyakinkan. Tidak terkecuali, istri James, Mary Donovan, yang tak pernah tahu suaminya menjalani tugas mulia menjadi negosiator pembebasan tahanan. Tahunya Mary, James tengah bertugas di London.

Setelah proses pertukaran tawanan berlangsung, baru terasakan nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan James Donovan. Anak-istri James hanya bisa melongo ketika berita TV menyebutkan pembebasan dua mata-mata Amerika dilakukan oleh James. Ini hebatnya Spielberg, tak membutuhkan adegan panjang dan cerita mengharu biru. Cukup di bagian akhir film Bridge of Spies mampu bikin trenyuh dan mampu menggugah rasa kemanusiaan penontonnya.

(Sinemata/*)

 Pemain: Tom Hanks (James Donovan), Mark Rylance (Abel), Amy Ryan (Mary)

Sutradara: Steven Spielberg

Tags