Michelle Ziudith: Caramel, Cewek Rapuh Berbagi Resep Cinta
WAJAH melankolis-nya membawa berkah. Begitu banyak anak muda jatuh hati terhadap perannya di film Magic Hour. Karakter Raina, biasa dipanggil Rain (hujan), begitu pas. Sosok cewek yang terlihat tegar, tapi rapuh untuk urusan cinta mampu menampilkan aura kebintangannya. Wajar kalau film Magic Hour begitu digandrungi penonton muda dan berhasil mengumpulkan 860 ribu penonton.
Wajar bila Screenplay Productions memberikan peran lagi sosok cewek rapuh yang ingin move on dari cinta masa lalunya. Michelle Ziudith syuting di film terbaru, London Love Story. Ia berperan sebagai sosok cewek yang berkuliah di London. “Syuting di Jakarta sudah selesai. Nah saya bersama Dimas Anggara, Dion Wiyoko, Adilla Fitri dan tim produksi berangkat ke London untuk menyelesaikan sisa 9 hari syuting,” jelas Michelle Ziudith, Jumat (6/11) menjelang keberangkatannya ke London.
London Love Story punya cerita menarik, cerita tentang seorang cewek yang mengalamai trauma cinta dan ingin melupakan masa lalunya. Di London, si cewek ketemu dua cowok yang sama-sama menawan. Dia harus memilih. “Garis besar ceritanya memang tentang cinta segitiga. Tapi banyak twist menarik untuk melupakan trauma cinta dan memilih cinta cowok-cowok yang sebenarnya juga punya pasangan,” jelas cewek kelahiran Januari 1995 ini.
Michelle menyebut nama tokoh yang diperankan adalah Caramel. Caramel, selain mahasiswa dia juga bekerja paruh waktu di kedai pizza. Di London ia bertemu mahasiswa Indonesia. Satu diperankan Dion Wiyoko, dan satu lagi adalah tokoh yang diperankan Dimas Anggara.
Mengenai lawan mainnya, Dimas Anggara, seakan mengulang sukses film Magic Hour. Pertanyaan pun banyak ditujukan kepada Michelle, bahwa London Love Story merupakan kelanjutan atau sempalan cerita (spin off) Magic Hour. “Saya tidak bisa bocorkan detail ceritanya. Termasuk apakah tokoh Caramel yang saya perankan ini berkaitan dengan cerita di Magic Hour. Spoiler nanti jadinya kalau diceritakan,” gurau cewek yang sudah bermain di film Remember When dan Magic Hour ini.
Michelle Ziudith melanjutkan bahwa di film London, ia bekerja sama dengan tim yang sama. Selain Dimas Anggara, ada Asep Kusdinar yang dipercaya kembali oleh Screenplay setelah sukses menyutradarai Magic Hour. “Itu sebabnya, ini yang memudahkan saya memerankan tokoh Caramel. Lawan main sama, sutradara sama, penulis cerita sama, dan tim produksi yang sama. Memudahkan saya untuk bertanya dan mengeksplorasi karakter dari tokoh yang saya mainkan”.
Ia cuma berharap, London juga bisa diterima oleh penggemarnya. Termasuk mereka-mereka yang masih penasaran dengan peran chemistry-nya dengan Dimas Anggara. “Setelah Magic Hour, saya berharap penonton juga merespons London Love Story. Mengingat banyak hal bisa didapat. Di antaranya adalah share experience bagaimana mengatasi masalah kerapuhan cinta. Untuk seorang cewek, masalah begini ini sering dialami. Mau tahu detailnya tonton filmnya di Februari 2016 nanti,” pungkasnya.