A Copy of My Mind: Semoga Direspons Penonton Indonesia

A Copy of My Mind: Semoga Direspons Penonton Indonesia

FILM A Copy of My Mind besutan sutradara Joko Anwar meraih tujuh nomine di Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Sebelumnya, film ini juga telah diputar di Contemporary World Cinema Section of the 2015 di Toronto International Film Festival, juga di Busan International Film Festival dan Venice International Film Festival.

Joko mengaku ia hanya ingin bercerita dan tidak pernah memiliki pesan khusus di setiap filmnya. Termasuk keinginannya membuat kapsul waktu Indonesia. Jadi, A Copy of My Mind dibuat serealistis mungkin. “Sebagian besar di-syut di lokasi asli,” ujar Joko, Senin (16/11) saat Jumpa Pers film. Meski belum tayang secara komersial di Indonesia, A Copy of My Mind telah meraih respons bagus di berbagai festival film internasional. “Kemarin di luar negeri mendapat sambutan hangat. Senang rasanya kalau di dalam negeri juga dihargai,” ujar Joko.

Joko sedikit berbagi resep untuk sineas Indonesia yang ingin dilirik pendana dari luar, termasuk distributor asing. Sineas fokus saja membuat film sebaik-baiknya, story-telling dan karakter yang menarik. “Kalau filmnya bagus, pasti ada tempat di festival,” ujarnya. Nomine yang diberikan A Copy of My Mind adalah buktinya. A Copy of My Mind bisa bersaing bersama film-film bagus lainnya, juga menjadi bukti bahwa penyelenggaraan FFI semakin membaik. Tujuh nomine sudah cukup bagi Joko bahwa penghargaan di dalam negeri pararel kualitasnya dengan apresiasi yang diberikan penyelenggara di festival luar negeri.

 

A Copy of My Mind yang dibintangi Tara Basro, Chicco Jerikho, Maera Panigoro, Paul Agusta dan Ario Baru, meskipun sederhana ceritanya, dibuat dalam tahap yang matang. Pra-produksi film dilakukan Juli sampai November 2014. Proses syuting hanya berlangsung delapan hari. Joko berharap respons penonton film Indonesia juga pararel seperti apresiasi yang diberikan juri-juri festival di luar negeri.

A Copy of My Mind dirilis di bulan Februari 2016 nanti, film ini setidaknya bisa menjadi titik keberhasil karier Joko Anwar setelah lama tak merasakan hasil menggembirakan film-film yang disutradarainya.

(Sinemata/TR)

 

Tags