BAGAIMANA jadinya jika wong cilik bertemu dengan penjahat kelas kakap? Jangankan untuk mengungkap kebenaran, bahkan untuk melangkah rasanya was-was. Perasaan ini dialami oleh Sari (Tara Basro), seorang terapis facial di salon, yang tidak menyangka bakal berurusan dengan koruptor.

Awalnya hidup Sari biasa-biasa saja, tinggal di kos-kosan kecil, kemana-mana naik kendaraan umum. Kegiatannya yang paling menyenangkan adalah menonton DVD. Setiap pulang  kerja, ia sempatkan mampir di toko DVD bajakan langganannya. Pertemuannya dengan Alek (Chicco Jerikho), seorang pekerja alih bahasa serabutan, begitu kebetulan. Sari kepergok mencuri DVD. Alih-alih melaporkan Sari, Alek malah ajak Sari melihat koleksi DVD-nya.

Selain cintanya bersemi, Sari diterima bekerja di salon kecantikan ternama. Sari bosan hanya melihat dan mendengar celoteh penyelianya. Ia ajukan diri langsung bekerja. Sang manajer memintanya merawat wajah seorang tahanan perempuan. Lagi-lagi keusilannya muncul. Ia curi DVD di tumpukan koleksi ibu narapidana itu.

Ternyata DVD curian berisi rekaman kebusukan seorang pejabat tinggi yang tengah mengikuti kampanye. Termasuk hubungan antara si pejabat dan sang calon presiden. Bagian intrik cerita ini yang menjadi salah satu adegan yang menarik.

Dilema dan masalah ini yang menjadi bagian cerita yang menarik. Termasuk bagaimana hasil pemilihan presiden yang ikut diwarnai oleh sosok bernama Tari, seorang terapis salon.

Keseharian kehidupan Sari dan relasinya dengan kekasihnya, dihadirkan Joko lebih natural. Semuanya serba-keseharian. Termasuk penggarapan musik dan visual film. A Copy disisipi tak kurang 36 lagu, sebagai ilustrasi maupun sound track. Semua merupakan permintaan Joko kepada penata musik film ini.

 

(Sinemata/TR)

 

Tags