Harim di Tanah Haram: Drama Religi Berbumbu Laga

Harim di Tanah Haram: Drama Religi Berbumbu Laga

DIANGKAT dari cerita novel dengan judul yang sama Harim di Tanah Haram. Tentunya pembuat film berharap pembaca novel akan berbondong-bondong menyaksikan filmnya. Seperti lazimnya film-film yang diangkat dari novel laris, seperti Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, Supernova, 99 Cahaya di Langit Eropa, Surga Yang Tak Dirindukan, Habibie dan Ainun. Filmnya pun diharap meraup untung.

Dari sisi cerita Harim tidak terlalu buruk. Namun ada beberapa catatan betapa visual yang seharusnya menarik, tidak mampu mendukung cerita film. Lanskap negeri Turki rasanya hadir seperti tempelan belaka. Pindahkan lokasi syuting secara random, tidak akan mempengaruhi greget cerita.

Harim di Tanah Haram bercerita tentang seorang gadis bernama Qia (Sylvia Fully) yang memiliki pengalaman masa kecil yang buruk. Ibunya diseret warga kampung karena berduaan bersama lelaki yang bukan muhrimnya. Rumah juga ludes dibakar warga. Qia ditampung seorang kiai dan tinggal di pesantren.

Dari sang kiai, Qia diperkenalkan kepada Basri (Billy Boedjanger), lelaki kaya dan donatur pesantren. Pernikahannya dengan Basri menjadi derita Qia. Selain kasar, Basri sesungguhnya bermoral bejat. Tak kuasa menahan siksaan Basri, Qia memilih kabur. Nasibnya semakin buruk ketika bertemu Farida (Cahya Kamila), perempuan Jakarta yang mengaku sebagai pengusaha. Pertolongan Farida adalah jebakan, ia paksa Qia menjadi wanita penghibur.

Azzam (Irwansyah), lelaki santun yang tengah berlibur di Turki, menyelamatkannya. Termasuk lepas dari jerat Farida dan kejaran anak buah Basri. Cita-cita Qia yang belum kesampaian adalah datang ke tanah suci. Termasuk pilihan sulit yang harus dipertimbangkan, tawaran menikah dari Azzam. Mengingat Qia sudah divonis tidak akan bisa memiliki keturunan.

(Sinemata/*)

Sutradara: Ibnu Agha
Pemain Film: Irwansyah, Sylvia Fully, Zaskia Sungkar, Wawan Wanisar
Jadwal Rilis: 10 December 2015
Genre: Drama religi

 

Tags