The Forest: Pesan Kematian dari Hutan Favorit Bunuh Diri
RASANYA untuk yang sudah imun terhadap film-film horor, tidak menjadikan The Forest sebagai referensi menarik. The Forest bukan murni horor. Masih ada unsur psycho horor yang menjadikan The Forest menyisakan ruang bagi misteri cerita.
Cerita dua gadis kembar yang memiliki ikatan psikologis atau ikatan batin coba dituturkan kembali lewat The Forest. Sara Price dikabari bahwa adiknya, Jessica Price, menghilang di hutan Aokigahara. Celakanya, hutan di kaki gunung Fuji tersebut memang menjadi tempat ritual melakukan bunuh diri. Siapa pun yang memasuki area hutan, diyakini hendak bunuh diri.
Begitu banyak cerita menyeramkan roh-roh yang gentayangan di hutan Aokigahara, jadi kalau pun tidak bunuh diri, roh-roh ini akan menyesatkan mereka yang memasuki hutan. Ujung-ujungnya, dipastikan mereka tidak akan bisa kembali. Tapi Sarah meyakini saudara kembarnya belum meninggal. Jess berkali-kali hadir dalam mimpinya dan minta ditolong. Sara memutuskan terbang ke Jepang. Rob, kekasihnya, juga mengizinkan ia pergi ke Jepang.
Di Jepang, usaha Sara dianggap sia-sia. Jess sudah dipastikan bunuh diri. Sara memaksa ingin mencari saudara tirinya. Di sebuah kafe Sara berkenalan Aiden, seorang wartawan yang ingin membuat artikel perjalanan Sara memasuki hutan Aokigahara. Aiden ajak Michi, seorang pemandu yang paham seluk beluk hutan.
Di tengah hitan Sara menemukan tenda dan tali pembatas di hutan. Tali pembatas diyakini bahwa orang yang hendak bunuh diri masih ragu akan niatnya. Sara memutuskan untuk menunggu Jess di tenda. Michi tidak setuju. Bila malam turun, seluruh roh gentayangan akan menyesatkan Sara. Aiden memutuskan menemani. Michi pun janji akan menjemput keduanya esok pagi. Dan keduanya diminta tidak meninggalkan tenda.
Malam turun, hutan Aokigahara mulai memperlihatkan misterinya. Tiba-tiba muncul siswa Jess yang mengatakan Jess butuh pertolongan. Sara mulai kehilangan orientasi. Termasuk kecurigaannya terhadap Aiden yang dianggapnya menyimpan misteri kematian saudara kembarnya.
The Forest berbeda dibanding Ringu atau The Ring versi Hollywod-nya, Ju-on atau The Grudge. Atau Noroi yang dibuat dengan gaya rekaman kamera langsung bak Paranormal Activity. Penampakan atau roh gentayangan begitu sering muncul tiba dan membuat jantung berdegup kencang. Berbeda dibanding The Forest yang begitu banyak jeda dan mengandalkan misteri kematian Jess, bunuh diri atau dibunuh Aiden. Sementara roh gentayangan hutan Aokigahara, tidak terlalu meneror. Itu sebabnya, untuk penyuka horor yang sudah imun, The Forest mungkin tidak terlalu menyeramkan.
Tapi ada juga penonton yang WO (keluar teater). Entah karena ketakutan, atau ya memang tidak ada yang layak ditakutkan. Maklum, mungkin juga sudah ‘mati’ urat seramnya!
(Sinemata/*)
Pemain: Natalie Dormen (Sara/ Jess Price), Taylor Kinney (Aiden), Yukiyoshi Osawa (Michi), Eoin Macken (Rob), Rina Takasaki (Hoshiko)
Sutradara: Jason Zada