London Love Story : Meski Menyek-menyek Tetap Bikin Remaja Berbondong-bondong

London Love Story : Meski Menyek-menyek Tetap Bikin Remaja Berbondong-bondong

Setelah kisah cinta Magic Hour, Screenplay Picture kembali membuat kisah cinta remaja London Love Story. Pemeran utama dalam film ini pun sama, Dimas Anggara dan Michelle Ziudith. Rupanya rumah produksi paham pasangan muda ini banyak digandrungi anak-anak remaja.

Terlepas dari pemilihan pemain, film ini terlihat lebih sinematik dengan mengambil latar tempat syuting di London. Hampir 70 persen menggambarkan wajah London yang penuh cinta. Di London sendiri pengambilan gambar dilakukan di tempat-tempat romantic seperti Trafalgar Square, London Eye, London Tower Bridge, dan Big Ben. Para pemain pun seperti memiliki tenaga ekstra untuk bermain dalam cuaca dingin. Film yang disutradarai oleh Asep Kusdinar ini juga mengambil keindahan pulau dewata Bali untuk memperkuat latar kisah romantisnya.

Lagu Afgan dan Raisa Percayalah dipilih menjadi sountrack film. Lagu ini dipilih karena diyakini mampu memperkuat alur cerita percintaannya.

Mencari Jalan Kembali

London Love Story bercerita tentang Caramel (Michelle Ziudith) yang berusaha melupakan masa lalu bersama Dave (Dimas Anggara) dengan bersekolah di London. Tidak ada yang tahu mengapa Caramel malah membenci Dave. Sayangnya selama satu tahun lebih tinggal di London, ia tidak benar-benar bisa melupakan mantan kekasihnya, meskipun ada Bima (Dion Wiyoko) yang selalu mengharapkan cintanya.

Di sisi lain, Dave (Dimas Anggara) ternyata juga tinggal di London namun mereka tidak pernah bertemu. Meskipun Dave memiliki banyak teman namun tetap tak mampu melupakan Caramel. Suatu malam, ketika baru pulang dari pesta ulang tahun, Dave bertemu cewek yang berusaha bunuh diri, namanya Adelle (Adila Fitri). Dave berusaha meyakinkan, usaha bunuh diri Adelle sia sia. Dave mampu menyelamatkan Adelle. Adelle jatuh hati dengan kebaikan dan sikap gentle Dave.

Tidak ada yang tahu sebab, mengapa Caramel dan Dave berpisah. Melalui film ini, penonton hanya diajak untuk melihat kelanjutan hidup dari dua pasangan yang patah hati. Tokoh Adelle-lah yang menjadi pemecah teka-teki mengapa Caramel membenci Dave.

Bagi penonton remaja, kisah cinta Dave dan Caramel bisa membuat mereka terbawa perasaan ‘baper’ ditambah akting Michelle dan Dimas yang begitu menjiwai. Seperti perkataan Caramel di akhir film “Aku tidak ingin jatuh cinta, karena jatuh itu sakit.” makin bikin baper, kan? Namun, bagi penonton cukup umur (dewasa) mungkin cerita cinta (menyek-menyek) begini terlalu dangkal untuk diangkat ke layar lebar. Meskipun harus disadari, anak-anak usia remaja inilah yang memang moviegoers dan selalu bikin heboh “keramaian” media sosial.

(Sinemata/TR)

 

 

Tags