Crouching Tiger, Hidden Dragon - Sword of Destiny: Enam Belas Tahun Setelah Pencapaian Sukses Garapan Ang Lee
SEJAK awal sutradara Ang Lee enggan membuat sekuel Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000). Bagian pertama Crouching sudah sukses segalanya. Mulai dari pencapaian artistik meraih berbagai penghargaan internasional, termasuk empat piala Oscar di seksi Foreign Language Film. Hingga sukses komersial dengan pendapatan mencapai 130 juta dolar. Boleh dikata, Crouching Tiger menjadi film laga klasik terbaik hingga saat ini.
Sony Pictures sendiri memahami keinginan Ang Lee untuk tidak memproduksi lanjutan maupun prekuel film yang diangkat dari novel silat klasik karya Wang Dulu (Baoxiang). Tidak ada yang lebih menarik setelah kepergian pendekar pedang Li Mu Bei – diperakan Chow Yun Fat. Dan ia serahkan pedang Green Destiny kepada sobatnya, Yu Shu Lien.
Cerita perjalanan Yu Shu Lien untuk menyimpan pedang ke kuil Wudang ini yang menjadi tambahan cerita di Sword of Destiny. Netflix, Weinstein dan China Film Group tetap mengajak John Fusco – penulis skenario film garapan Ang Lee – untuk menuliskan cerita tambahan Sword of Destiny.
Yu Shu Lien memulai perjalanannya menuju ke kekuasaan Sir Te untuk menyimpan sementara waktu pedang peninggalan Li Mu Bei. Ia sadar banyak pendekar yang menginginkan pedang sebelum sampai ke kuil Wudang. Di antara yang sangat berambisi adalah Hades Dai. Ia kumpulkan seluruh anak buahnya untuk merebut pedang milik Li Mu Bei.
Yu Shu Lien juga menerima bantuan dari banyak pendekar. Di antaranya, Meng Sizhao atau pendekar berjuluk Silent Wolf. Ia punya dendam pribadi pernah dikalahkan Hades Dai. Bahkan Meng dikira sudah tewas. Selain itu, ada Silver Dart Shi, Flying Blade, Turtle Ma, Iron Crow, Thunder Fist.
Hades Dai meminta Tie Fang untuk mengukur kekuatan Shu Lien. Usahanya gagal. Tie Fang disandera. Shu Lien melihat bakat Tie Fang dan menjadikannya murid bersama Snow Vase. Berkali-kali, usaha Hades Dai mengirim anak buahnya gagal merebut pedang. Meng Sizhao pun memilih menyerbu markas Hades Dai daripada menanti serangan. Tie Fang dan Snow Vase menjadi penunjuk jalan ke markas Hades Dai. Terjadilah pertempuran hebat di antara dua kelompok.
Dari sisi cerita, Crouching Tiger Hidden Dragon: Sword of Destiny tidaklah manarik. Kelemahan lainnya adalah buruknya koreografi laga. Usia Michelle Yeoh yang sudah 53 tahun, juga sudah tidak memungkinkan melakukan aksi laga seperti adegan pertarungan Shu Lien dan Li Mu Bei. Atau permainan pedang Shu Lien melawan Jen Yu – diperankan Zhang Ziyi -- di garapan Ang Lee.
Meskipun penyutradaraan dipercayakan kepada Yuen Wo Ping yang pernah menghasilkan film-film box office seperti Kill Bill 2, Grand Master, Wing Chin, Tai Chi. Dan ia selalu menjadi jagoan trio bersama Jacky Chen dan Samo Hung di film-film laga Mandarin. Tetap saja, Sword of Destiny kurang greget bahkan jauh dibanding kualitasnya karya Ang Lee.
Rilis film Crouching Tiger Hidden Tiger: Sword of Destiny termasuk unik. Netflix memutuskan melepas film di aplikasinya bersamaan dengan rilis internasionalnya. Sepertinya, cara ini menjadi bagian dari strategi marketing dengan harapan capaian pasar lebih luas. Berhasil atau tidak, akan dibuktikan seberapa sukses Sword of Destiny menghasilkan keuntungan.
(Sinemata/*)
Pemain:
Michelle Yeoh (Shu Lien), Donny Yuen (Meng Sizhou), Harry Sum Jr (Tie Fang), Jason Scott Lee (Hades Dai), Natasha Liu (Snow Vase), Juju Chan (Silver Dart)
Sutradara
Yuen Wo Ping