Film The Mermaid: Meraup Rp 7 Triliun dan Jadi Film Terlaris Perfilman China.
KEHADIRAN film The Mermaid di Indonesia tidak terlalu menonjol seperti film Kung Fu Panda, Zootopia, atau film box office lainnya. Namun, di negara asalnya, China, film drama komedi fantasi ini merajai penjualan. Bahkan menumbangkan rekor film-film box office Amerika.
The Mermaid mengusung tema tentang isu kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia. Tema ini sebenarnya sudah terkesan ‘basi’ untuk diangkat, namun Chow berhasil membuat penonton terpingkal-pingkal di sepanjang film garapannya. Alhasil, penonton merasa terhibur dan tak segan (mungkin) berkali-kali nonton di bioskop.
Mermaid mampu meraih pendapatan mencapai 540 juta dolar AS (kurang lebih Rp 7 triliun). Di luar China, film ini juga tak kalah populer, di Amerika misalnya dalam sepekan pertama masa tayangnya film ini meraup Rp 13 miliar dari 35 layar saja. Di Malaysia, sejauh ini Mermaid meraup lebih dari Rp 40 miliar. Praktis membawa film arahan Steven Chow ini mampu memikat penonton dan menjadikannya film laris sepanjang masa.
Prestasi The Mermaid di kancah perfilman di China mengalahkan film lokal pendahulunya yaitu Monster Hunt. Monster Hunt juga sempat menjadi film China terlaris di tahun 2015 dengan pendapatan sebanyak 382 juta dolar AS (kurang lebih Rp 5 triliun). Dengan pendapatan dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, perfilman China pun bisa hidup dengan mengandalkan penonton lokal saja.
Menurut Forbes, The Mermaid merupakan film pertama di luar Amerika Serikat yang sukses meraup keuntungan di angka 500 juta dolar AS. Kesuksesan film tersebut membuat pemerintah mengizinkan The Mermain diputar di bioskop selama 3 bulan. Artinya, The Mermaid akan diputar selama masa padat-padatnya penonton China, mulai dari libur Tahun Baru China (Imlek) sampai libur musim semi. (Sinemata/TR)