13 Hours -The Secret Soldiers of Benghazi: Chaos Libya Setelah Kejatuhan Muammar Gaddafi

13 Hours -The Secret Soldiers of Benghazi: Chaos Libya Setelah Kejatuhan Muammar Gaddafi

JATUHNYA Pemimpin Muammar Gaddafi dari kekuasaan menyebabkan kekacauan di Libya pada tahun 2012. Penduduk mulai mempersenjatai diri. Akibatnya, keselamatan warga asing di negeri minyak tersebut terancam. Aksi unjuk rasa anti-Amerika semakin memanas.

Tepat di tanggal 11 September 2012, pasukan milisi Libya melakukan penyerbuan ke kedutaan dan konsulat Amerika Serikat. Mereka membakar dan membombardir konsulat Amerika Serika dengan senjata dan rudal. Enam orang prajurit Amerika ditugaskan menghalau serangan sembari menanti bala bantuan datang. Sayang, kedatangan mereka terlambat sehingga, Duta Besar Chris Stevens dan tiga orang Amerika yang bekerja di sana tidak dapat diselamatkan.

Markas rahasia CIA pun terkepung. Pasukan militan mengira markas tersebut adalah milik Amerika Serikat. Tidak ingin peristiwa di konsulat terulang, ke enam pasukan rahasia itu pun mulai pasang badan untuk melindungi seluruh penghuni markas.

Aksi patriotik menghadapi serangan brutal kaum milisi di Benghazi ini dikemas menjadi film biografi thriller. Sutradara Michael Bay menjadikan film 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi antara fiktif dan peristiwa nyata.  Enam prajurit: Badge Dale, Pablo Schreiber, Max Martini, John Krasinski, David Giuntoli, dan Toby Stephens, pun menjadi tokoh nyata atau rekaan. Semuanya menjadi tak penting. Penonton disuguhi aksi gempuran dan bertahan antara milisi dan enam prajurit.

Sebagai sutradara yang gemar mengumbar adegan-adegan ‘gila’ Michael Bay berhasil membawa suasana penyerangan, begitu hidup. Penonton dibuat takjub dengan bombardier suara ledakan dan serbuan. Dentuman senjata dan ledakan bom digarap sempurna. 13 Hours tidak membuat penonton harus berkerut dahi memahami permasalahan yang terjadi. Bahkan dialog pun cenderung minim.

Tapi justru kegilaan Bay dalam menggarap efek suara dan adegan pertempuran tak henti, mengurangi esensi cerita.  Tidak ada informasi jelas tentang konflik yang sebenarnya terjadi di Benghazi. Isu politik dan konsiparasi seakan menjadi tempelan untuk mengilustrasikan serunya pertempuran dan serbuan milisi. Masih banyak hal yang seharusnya bisa dieksplorasi dari drama penyerbuan dan penyelamatan untuk menyentuh sisi manusiawi. Termasuk, seberapa masuk akal kebencian milisi Libya terhadap warga tak bersalah. Juga terhadap pasukan Amerika yang sesungguhnya ikut andil kejatuhan Muammar Gaddafi.

Barangkali Michael Bay, ingin menjadikan medan pertempuran Libya, seperti medan pertempuran kaum Autobots dan Decepticons di film Transformer. Atau aksi polisi Marcus Burnett dan Mike Lawrey dalam Bad Boys yang kerap mengumbar tembakan. 13 Hours pun mirip kedua garapan Bay untuk urusan obral tembakan dan kebrutalan pertempuran.

(Sinemata/TR)

Pemain: Badge Dale, Pablo Schreiber, Max Martini, John Krasinski, David Giuntoli, Toby Stephens, Dominic Fumusa, dan Matt Letscher.

Sutradara/ Produser: Michael Bay

 

Tags