Abdullah V Takeshi Hasil Kelucuan Kisah Putra Yang Tertukar

Abdullah V Takeshi Hasil Kelucuan Kisah Putra Yang Tertukar

STAND UP Komedian, Kemal Pahlevi menjajal peran baru sebagai sutradara, penulis scenario, sekaligus pemain dalam film produksi MVP Pictures, Abdullah V Takeshi. Kalau di film sebelumnya Kemal hanya sebagai penulis scenario (Tak Kemal Maka Tak Sayang, Youtubers) atau sebagai sutradara (Youtuberes) dengan masukan dari orang lain, Abdullah V Takeshi menjadi film yang murni keluar dari idenya sendiri.

Film ini tercetus dari rasa bosan Kemal yang selalu berperan sebagai orang keturunan arab. Sampai pada suatu hari ia mendengar temannya sedang syuting di Jepang, Kemal  pun ingin mencoba peran sebagai orang Jepang. Sedangkan peran orang arab ia serahkan kepada pemain berwajah oriental, Dion Wiyoko. Bagaimana ceritanya?

Abdullah Takeshi adalah nama dua orang laki-laki yang sama-sama lahir di Jepang. Sekembalinya ke Indonesia, mereka tidak tampak seperti keluarga asli mereka. Abdullah (Dion Wiyoko) yang berwajah oriental tidak mirip seperti kedua orang tuanya (Mike Lucock dan Natalie Sarah) yang berwajah Arab.  Sedangkan Takeshi (Kemal Pahlevi) yang berwajah Arab juga tidak mirip dengan kedua orang tuanya (Chef Harada dan Ayumi Harada) yang berasal dari Jepang.

Abdullah dan Takeshi masuk di kampus yang sama dan menyukai gadis yang sama. Indah (Nasya Marcella) adalah perempuan cantik yang menjadi rebutan kedua lelaki tersebut. Indah merasa ada yang aneh dari kedua lelaki tersebut, logat mereka tidak mencerminkan wajah asli mereka. Saking penasarannya, Indah sampai mau diajak bertemu dengan orang tua Abdullah maupun Takeshi. Pada saat ayah Takeshi masuk rumah sakit, barulah diketahui mereka adalah putra yang tertukar. Indah, Abdullah, dan Takeshi pun berangkat ke Jepang untuk mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Film Abdullah V Takeshi berhasil mengundang tawa penonton dengan celetukan lucu yang disampaikan para pemain. Dion Wiyoko berperan sangat maksimal sebagai orang Arab berlogat betawi sedangkan Kemal sepertinya sudah fasih berbahasa Jepang.

Isu yang diangkat terbilang cukup stereotipe bahkan cenderung rasis, namun Kemal  mengemas itu dalam balutan dialog yang jenaka tanpa ada kesan menyindir. Sayangnya, ada beberapa scene yang terpaksa dipotong karena masih terkesan tabu dan vulgar untuk ditampilkan. Meski begitu, film ini tetap menghibur walaupun tanpa ada unsur cinta-cintaan. Nah, untuk tahu kisah Abdullah V Takeshi selanjutnya, Sinemania sudah dapat menyaksikannya di bioskop tanah air mulai tanggal 24 Maret 2016. (Sinemata/TR)

Tags