Get Up Stand Up: Beda Medium Lawakan, Beda Kelucuan
MENYAKSIKAN film Get Up Stand Up seperti menyaksikan dokumentasi drama acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) di Kompas TV. Betapa tidak, layak disebut sebagai film dokumenter. Realita atau peristiwa open mic atau perjalanan seorang komik melewati masa karantina, dijadikan materi film Get Up. Begitu juga saat tampil di panggung, pun dilakukan seperti acara program TV. Hanya karena ada sisipan fiksi dan drama menjadikan Get Up masih menawarkan drama tokoh-tokoh di film.
Kalau pernah menyaksikan aksi para komik di program tayangan televisi SUCI, peristiwa di belakang layar mereka, dirangkai menjadi jalinan cerita. Kisah hubungan cinta Babe Cabita dan kekasihnya, Fatiya, menjadi drama di film. Begitu juga cerita persahabatan, proses pendewasaan Babe Cabita yang semula kekanakan, menjadi bumbu drama Get Up. Plus celetukan para komik di setiap adegan menjadi jualan dalam memancing tawa penonton. Ada yang berhasil memancing tawa, banyak juga yang garing. Dan tentu disadari pembuat film bahwa di film-film komedi, verbal pemancing tawa sangatlah berbeda dibanding saat para komik tampil di atas panggung.
Get Up Stand Up cukup menghibur, namun untuk menyebut sebagai film komedi berkelas masih jauh dari harapan. Bukankah sebagai merek dagang stand up maupun para komik kerap mendeklarasikan sebagai komedian berkelas. Cukup berhasil saat di panggung. Terbukti begitu berlimpah penggemar mereka. Tapi terbukti kerap tak lucu dan gagal memenuhi harapan penonton ketika menggunakan bioskop sebagai medium. Harus disadari juga bahwa menggelitik saraf tawa penonton. tidak cuma melontarkan celetukan lucu dan fragmen-fragmen pendek pemancing tawa.
Film jelas medium yang berbeda dibanding open mic di panggung dan bermonolog!
Get Up Stand Up bercerita tentang perjalanan Babe Cabita yang awalnya sebagai penyiar radio di Medan. Ia harus mengejar cintanya hingga ke Jakarta. Babe ditinggal kekasihnya Fatiya yang tak berharap Babe lebih dewasa dalam bertindak dan lebih bertanggung jawab terhadap cinta dan masa depannya.
Di Jakarta, nasib mempertemukan Babe dan Abdur. Abdur ingin mengikuti audisi komik. Keduanya pun berhasil lolos. Selain mengikuti open mike, Babe juga bekerja di rumah makan Padang. Fatiya menjadi langganan rumah makan. Nyatanya, Fatiya malah jatuh hati pada Abdur. Rusaklah persabahan Babe dan Abdur. Keduanya pun bersaing, mengejar sebagai juara program Stand Up juga meraih cinta Fatiya.
(Sinemata/ *)
Pemain:
Babe Cabita, Acha Sinaga, Abdur Arsyad, Indro Warkop, Mo Sidik, David Nurbianto, Sri Rahayu, Wira Nagara, Deni Suhendi, Dicky Difie, Toro Margen, Virnie Ismail
Sutradara: Teezar Sjamsuddin